Al-Anbiya ayat 98 dan 101

04.15 Add Comment

 

“Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke dalamnya”. (Al-Anbiya : 98)


“Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka”. (Al-Anbiya : 101)

 

Diriwayatkan oleh Al-Hakim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa ketika turun ayat “Innakum wama ta’buduna min dunillahi hashabu Jahannama  antum laha waridun” (surat al anbiya ayat 98) dan ayat “wa lamma dhuriha Ibnu Maryam” (surat al anbiya ayat 57-58), bertanyalah Ibnuz Zubari: “Apakah penyembah matahari, bulan, malaikat, dan penyembah ‘Uzair seluruhnya di neraka beserta Tuhan-tuhan kami?”. Maka turunlah ayat “Innal-ladzina sabaqat lahum minal husna” (surat al anbiya ayat 101) sebagai penegasan bahwa orang-orang yang menepati ketetapan-ketetapan Allah, dikecualikan dari api neraka.


Al-Anbiya ayat 36

04.19 Add Comment

 

“Dan apahila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. (Mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan-mu?", padahal mereka adaIah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha Pemurah”. (Al-Anbiya : 36)

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari As-Suddi : bahwa Nabi SAW lewat di depan Abu Jahl dan Abu Sufyan yang sedang bercakap-cakap. Ketika Abu Jahl melihat Nabi SAW ia tertawa dan berkata kepada Abu Sufyan: “Inilah Nabi Bani Abdi Manaf”. Marahlah Abu Sufyan dan berkata: “Apakah kamu akan memungkirinya jika dari Bani Abdi Manaf ada seorang Nabi?”. Percakapan ini terdengar oleh Nabi SAW dan beliau membalik kepada Abu Jahl dengan pandangan yang tajam sambil memberikan peringatan: “Aku tidak melihat engkau berhenti mengganggu, sehingga engkau dapat siksaan sebelum wakttu yang seharusnya”.

Ayat ini (surat Al-Anbiya ayat 36) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.


Al-Anbiya ayat 34

04.10 Add Comment

 

“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?” (Al-Anbiya : 34)

 

Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Juraij : bahwa Nabi SAW diberi tahu hari wafatnya. Bersabdalah Rasulullah: “Ya Tuhanku! Siapa yang akan membela umatku ini?” Turunlah ayat ini (surat Al-Anbiya ayat 34) yang menegaskan bahwa setiap makhluk tidak ada yang dapat hidup kekal di dunia.


Al-Anbiya ayat 6

04.18 Add Comment

 

“Tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebeIum mereka; maka apakah mereka akan beriman?” (Al-Anbiya : 6)

 

Diriwayatkan oleh Ibnu jarir yang bersumber dari Qatadah : bahwa ahli Mekah berkata kepada Nabi SAW: “Sesungguhnya apa yang engkau katakana itu benar dan engkau menghendaki agar kami iman kepadamu, cobalah jadikan gunung shafa ini emas”. Datanglah Jibril dan berkata: “Sekiranya engkau kehendaki apa yang dikehendaki oleh kaummu (pasti dapat), tapi sekiranya mereka tidak beriman setelah dikabulkan permintaannya, mereka serta merta akan disiksa tanpa diberi tempo lagi, atau engkau sendiri menangguhkan dalam mengabulkan permintaan mereka dengan harapan agar mereka beriman.”

Ayat ini (surat Al-Anbiya ayat 6) turun sebagai peringatan kepada Nabi SAW bahwa kaum-kaum sebelum mereka pernah meminta mukjizat akan tetapi setelah dikabulkan mereka tetap kufur.


Thaha ayat 131

05.20 Add Comment

 

“Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal”. (Thaha : 131)

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Ibnu Marduwaih, Al-Bazzar dan Abu Ya’la yang bersumber dari Abi Rafi’i : bahwa Rasulullah SAW kedatangan seorang tamu. Beliau menyuruh Abi Rafi’i meminjam terigu kepada Yahudi yang akan dibayarnya pada awal bulan Rajab. Berkatalah Yahudi: “Aku tidak memberinya kecuali pakai jaminan”. Pulanglah Abi Rafi’i kepada Nabi SAW dan menceritakan hal itu. Bersabdalah Nabi SAW: “Demi Allah, aku ini dikenal sebagai orang jujur di jagat ini”. Dan turunlah ayat ini yang melarang Nabi mengharapkan sesuatu dari golongan luar Islam.