Al-Baqarah ayat 163 - 164

09.48 Add Comment


“Dan Tuahnmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqarah : 163)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidpkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapatlah) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan”. (Al-Baqarah : 164)


Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur di dalam Sunannya, Al-Faryabi di dalam Tafsirnya, dan Al-Baihaki di dalam kitab Syu’bul Iman yang bersumber dari Abidh-Dhuha: Bahwa ketika turun ayat tersebut (Al-Baqarah ayat 163), kaum musyrikin kaget dan bertanya-tanya: “Apakah benar Tuhan itu tunggal? Jika benar demikian berikanlah kepada kami bukti-buktinya!”. Maka turunlah ayat berikutnya (Al-Baqarah ayat 164) yang menegaskan adanya bukti-bukti ke-Esaan Tuhan.
As-Sayuthi berpendapat bahwa hadis ini mu’dhal, tetapi ada syahid (penguatnya).

Al-Baqarah ayat 159

09.46 Add Comment
Al-Baqarah ayat 159
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Sa’id atau Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas: Bahwa Mu’adz bin Jabal, Sa’d bin Mu’adz dan Kharijah bin Zaid bertanya kepada segolongan Padri Yahudi tentang beberapa hal yang terdapat di dalam Taurat. Para Padri menyembunyikan hal tersebut dan enggan untuk memberitahukannya. Maka Allah menurunkan ayat tersebut (Al-Baqarah ayat 159) yang membeberkan keadaan mereka (padri-padri).

Al-Baqarah ayat 158

09.45 Add Comment
Al-Baqarah ayat 158
“Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan (dengan kerelaan hati sendiri), maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui”.

Diriwayatkan oleh As-Syaikhani dan yang lainnya dari Urwah yang bersumber dari ‘Aisyah: Bahwa Urwah bertanya kepada ‘Aisyah: “Bagaimana pendapatmu tentang firman Allah Innas shafaa wal-marwata hingga akhir ayat (Al-Baqarah ayat 158). Menurut pendapatku ayat ini menegaskan bahwa orang yang tidak thawaf di kedua tempat itu tidak berdosa”. ‘Aisyah menjawab: “Sebenarnya ta’wilmu (interpretasimu) itu hai anak saudariku, tidaklah benar. Akan tetapi ayat ini (Al-Baqarah ayat 158) turun mengenai kaum Anshar. Mereka yang sebelum masuk Islam mengadakan upacara keagamaan kepada manat (tuhan mereka) yang jahat, menolak berthawaf antara Shafa dan Marwah. Mereka bertanya kepada Rasulullah Saw: “Wahai Rasulullah, di zaman jahiliyah kami berkeberatan untuk thawaf di Shafa dan Marwah”.

Al-Baqarah ayat 154

09.43 4 Comments


“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup tetapi kamu tidak menyadarinya”. (Al Baqarah : 154)

Diriwayatkan oleh Ibnu Mandah dari As-Suddi As-Shagir, dari Al-Kalbi, dari Abi Saleh yang bersumber dari Ibnu Abbas: Bahwa turunnya ayat tersebut di atas (surah Al Baqarah ayat 154) sehubungan dengan gugurnya Sahabat Nabi Saw, yaitu Tamim bin Al-Hammam pada peristiwa Badar, dan dalam peristiwa itu gugur pula sahabat lainnya.

Diriwayatkan oleh Abu Na’iem: Bahwa para ulama sepakat yang gugur itu Umair bin Al-Hammam, tetapi As-Suddi keliru menyebutnya.

Al-Baqarah ayat 150

09.42 Add Comment
Al-Baqarah ayat 150
“Dan dari mana saja kamu berangkat, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu sekalian berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang lalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari As-Suddi melalui sanad-sanadnya: Bahwa turunnya ayat tersebut (Al-Baqarah ayat 150) sehubungan dengan peristiwa sebagai berikut: Ketika Nabi Saw memindahkan arah kiblat dari Baitil Maqdis ke ka’bah, maka kaum musyrikin Mekah berkata: “Muhammad dibingungkan oleh agamanya. Ia memindahkan arah kiblatnya ke arah kiblat kita. Ia mengetahui bahwa jalan kita lebih benar daripada jalannya, dan ia sudah hampir masuk agama kita”.

Al-Baqarah ayat 142 - 144

09.41 4 Comments
Al-Baqarah ayat 142 - 144
(142): “Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya? Katakanlah: “Kepunyaan Allah-lah timur dan barat. Dia memberi pimpinan kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.”
(143): “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menjadikan kiblat yang menjadi kiblat (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu, terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah amat Pengasih lagi Penyayang kepada manusia.”

Al-Baqarah ayat 135

09.39 Add Comment
Al-Baqarah ayat 135
“Dan mereka berkata: “Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk”. Katakanlah: “Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dari Sa’id atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas: Bahwa Ibnu Shuria berkata kepada Nabi Saw: “Petunjuk itu tiada lain kecuali apa yang kami anut, maka turutlah kami hai Muhammad, agar supaya tuan mendapat petunjuk”. Kaum Nashara pun berkata seperti itu juga. Maka Allah menurunkan ayat tersebut (Al-Baqarah ayat 135) yang menegaskan bahwa agama Ibrahim adalah agama yang bersih dari perubahan yang menimbulkan Syirik.

Al-Baqarah ayat 130

09.37 Add Comment
Al-Baqarah ayat 130
“Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah: Bahwa Abdullah bin salam mengajak dua anak saudaranya, Salamah dan Muhajir untuk masuk Islam dengan berkata: “Kau berdua telah mengetahui, sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman di dalam Taurat, bahwa ia akan mengutus dari keturunan Ismail, seorang Nabi bernama Ahmad. Barangsiapa yang iman kepadanya, ia telah mendapat petunjuk dan bimbingan, dan barangsiapa yang tidak iman kepadanya, akan dilaknat. Maka masuk Islamlah Salamah, akan tetapi Muhajir menolak. Maka turunlah ayat ini (Al-Baqarah ayat 130) yang menegaskan bahwa hanya orang-orang yang bodohlah yang tidak beriman kepada agama Ibrahim.

Al-Baqarah ayat 125

09.35 Add Comment
Al-Baqarah ayat 125
“Dan ingatlah, ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman, dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat shalat; Dan telah kami perinyahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i’tikaf, yang rukuk dan yang sujud”.

Diriwayatkan oleh Bukhari dan yang lainnya, yang bersumber dari Umar: dikemukakan, Umar menerangkan bahwa pendapatnya bersesuaian dengan firman Allah di dalam tiga perkara, yaitu :
(1) ketika ia mengemukakan usul: “Wahai Rasulullah, tidaklah sebaiknya tuan jadikan maqam (tempat shalat) Ibrahim ini menjadi tempat shalat”. Maka turunlah ayat ini (Al-Baqarah ayat 125).
Dan (2) ketika ia mengusulkan: “Telah berkunjung kepada istri-istri tuan orang baik dan orang jahat. Bagaimana sekiranya tuan memerintahkan agar dipasang hijab (penghalang)”. Maka turunlah ayat hijab (Surat 33 ayat 53).
Dan (3) ketika Rasulullah Saw dibaikot oleh istri-istrinya karena cemburu, maka Umar berkata kepada mereka: “Mudah-mudahan Tuhannya akan menceraikan kamu, dan menggantikan kamu dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu”. Maka turunlah ayat lainnya (surat 66 ayat 5) yang membenarkan peringatan Umar terhadap istri Nabi.

Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Jabir: Ketika Rasulullah Saw thawaf, berkatalah Umar kepadanya: “Ini adalah maqam (tempat salat) bapak kita Ibrahim”. Nabi bersabda: “Benar”. Umar berkata lagi: “Apakah tidak sebaiknya kita jadikan tempat shalat?”. Maka Allah menurunkan ayat ini (Al-Baqarah ayat 125).

Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dari ‘Amr bin Maimun, yang bersumber dari Umar bin Khattab: Bahwa Umar bin Khatthab lewat di makam Ibrahim bersama Rasulullah, dan ia bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita tidak berdiri shalat di tempat shalatnya kekasih Tuhan?. Rasulullah menjawab: “Benar”. Kemudia Umar berkata: “Apakah tidak kita jadikan tempat shalat?”. Tidak lama kemudian turunlah ayat ini. (Al-Baqarah ayat 125).

Al-Baqarah ayat 120

09.34 Add Comment
Al-Baqarah ayat 120
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”.

Diriwayatkan oleh Ats-Tsa’labi yang bersumber dari Ibnu Abbas: Bahwa kaum Yahudi Madinah dan kaum Nashara Najran mengharap agar Nabi Saw shalat menghadap kiblat mereka. Ketika Allah SWT membelokkan kiblat itu ke ka’bah, mereka merasa berkeberatan. Mereka berkomplot dan berusaha agar Nabi Saw menyetujui kiblat sesuai dengan agama mereka. Maka turunlah ayat ini (Al-Baqarah ayat 120) yang menegaskan bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang Nashara tidak akan senang kepada Nabi Muhammad walaupun keinginannya dikabulkan.

Al-Baqarah ayat 119

09.32 Add Comment
Al-Baqarah ayat 119
“Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran, sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.”

Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq dari At-Tsauri, dari Musa bin ‘Ubadah, yang bersumber dari Muhammad ibnu Ka’b Al-Qarzhi (Hadits ini mursal): Bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Betapa inginnya aku tahu nasib ibu bapakku”. Maka turunlah ayat ini (Al-Baqarah ayat 119). RAsulullah Saw tidak menyebut-nyebut lagi kedua ibu bapaknya hingga wafatnya. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Nabi bertugas sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.

Diriwayatkan oleh Ibjnu Jarir dari Juraij yang bersumber dari Dawud bin Abi ‘Ashim (Hadits ini mursal): Bahwa Rasulullah Saw pada suatu hari berdo’a: “Dimana kedua ibu bapakku kini berada?”. Maka turunlah ayat tersebut ini (Al-Baqarah ayat 119).

Al-Baqarah ayat 118

09.31 Add Comment
Al-Baqarah ayat 118
“Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: “Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?” Demikian pula orang-orang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin.”

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim dari Sa’id atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas: Bahwa turunnya ayat ini (Surat Al-Baqarah ayat 118) sehubungan dengan Rafi’ bin Khuzaimah. Ketika itu ia berkata kepada Rasulullah saw: Jika tuan seorang Rasulullah sebagaimana tuan katakan, mintalah kepada Allah agar ia berbicara (langsung kepada kami sehingga kami mendengar perkataan-Nya.
Ayat ini turun sebagai penjelasan bahwa kalaupun Alah mengabulkan permintaan mereka, mereka akan tetap kufur.

Al-Baqarah ayat 115

09.29 Add Comment

“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Al Baqarah : 115)

Diriwayatkan oleh Muslim, Trmidzi dan Nasa’i yang bersumber dari Ibnu Umar : bahwa Ibnu Umar membacakan ayat ini (Al-Baqarah ayat 115) kemudian menjelaskan peristiwanya sebagai berikut : ketika Rasululah Saw dalam perjalanan dari Mekah ke Madinah salat sunat di atas kendaraan menghadap sesuai dengan arah tujuan kendaraannya.

Diriwayatkan oleh Al-Hakim yang bersumber dari Ibnu Umar, (hadits ini sahih menurut Syarat Muslim, teutama isnadnya) : bahwa turunnya ayat “faainamaa tuwallu ….” sampai dengan akhir ayat (Al-Baqarah ayat 115) membolehkan kita salat sunnat di atas kendaraan menghadap sesuai dengan arah tujuan kendaraannya.

Al-Baqarah ayat 114

09.28 Add Comment
Al-Baqarah ayat 114
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id, atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (Al-aqarah ayat 114) sehubungan dengan larangan kaum Quraisy kepada Nabi Saw untuk shalat dekat ka’bah di dalam masjidil haram.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Zaid : turunnya ayat ini (Al-Baqarah ayat 114) tentang kaum musyrikin yang menghalangi Rasulullah dan para sahabatnya datang ke Mekah untuk mengerjakan umrah pada hari Hudaibiyah. Ayat ini turun sebagai peringatan kepada orang yang melarang beribadat di mesjid Allah.

Al-Baqarah ayat 113

09.27 Add Comment
Al-Baqarah ayat 113
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa’id Atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : dikemukakan, ketika orang-orang Nashara Najran menghadap kepada Rasulullah Saw datang pulalah padri-padri Yahudi. Mereka bertengkar di hadapan Rasulullah Saw. Berkatalah Rafi’ bin Khuzaimah (Yahudi): “Kamu tidak berada pada jalan yang benar, karena menyatakan kekufuran kepada Nabi Isa dan kitab injilnya”. Seorang dari kaum Nashara Najran membantahnya dengan mengatakan: “Kamu pun tidak berada di atas jalan yang benar, karena menentang kenabian Musa dan kufur kepada Taurat”. Maka Allah menurunkan ayat ini (Al-Baqarah ayat 113), sebagai jawaban atas pertengkaran mereka.

Al-Baqarah ayat 109

09.26 Add Comment
Al-Baqarah ayat 109
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa’id atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Hay bin Akhtab dan Abu Jasir bin Akhtab termasuk kaum Yahudi yang paling hasud terhadap orang Arab, dengan alasan Allah telah mengistimewakan orang Arab dengan mengutus Rasul dari kalangan mereka. Kedua orang bersaudara itu bersungguh-sungguh mencegah orang lain masuk Islam. Maka Allah turunkan aya ini (Al-Baqarah ayat 109) sehubungan dengan perbuatan kedua orang itu.

Al-Baqarah ayat 106

09.25 Add Comment
Al-Baqarah ayat 106
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa turunnya wahyu pada Nabi Saw kadang-kadang pada malam hari, tapi beliau lupa siang harinya. Maka Allah turunkan ayat ini (Al-Baqarah ayat 106) sebagai jaminan bahwa wahyu Allah tidak akan mungkin terlupakan.

Al-Baqarah ayat 108

09.24 Add Comment
Al-Baqarah ayat 108
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa’id Atau ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Rafi’ bin Huraimalah dan Wahab bin Zaid berkata kepada Rasulullah Saw : “Hai Muhammad! cobalah turunkan ayat kepada kami suatu kitab dari langit yang kami akan baca, atau buatlah sungai yang mengalir airnya, pasti kami akan mengikuti dan mempercayai tuan. “Maka Allah menurunkan ayat ini (Al-Baqarah ayat 108) sebagai peringatan agar umat Islam tidak meniru Bani Israil di dalam mengikuti ajaran Rasul.

Al-Baqarah ayat 104

09.22 Add Comment
Al-Baqarah ayat 104
Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari As-Suddi : bahwa dua orang Yahudi bernama Malik bin Shaif dan Rifa’ah bin Zaid, apabila bertemu dengan Nabi Saw mereka mengucapkan : “Ra’ina sam’aka was ma’ghaira musma’in”. Kaum muslimin mengira bahwa kata-kata itu adalah ucapan ahli kitab untuk menghormati nabi-nabinya. Mereka pun mengucapkan kata-kata itu kepada Nabi Saw. Maka Allah menurunkan ayat ini (Al-Baqarah ayat 104) sebagai larangan untuk meniru-niru perbuatan kaum Yahudi.

Al-Baqarah ayat 102

09.20 Add Comment
Al-Baqarah ayat 102
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Syahr bin Hausyab : bahwa kaum Yahudi berkata : “Lihatlah Muhammad yang mencampur-baurkan antara hak dengan batil, yaitu menerangkan Sulaiman (Nabi) digolongkan pada kelompok nabi-nabi, padahal ia seorang ahli sihir yang mengendarai angin”. Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Baqarah ayat 102) yang menegaskan bahwa Yahudi lebih mempercayai setan daripada Iman kepada Allah SWT.

Al-Baqarah ayat 99 - 101

09.19 Add Comment
Al-Baqarah ayat 99 - 101
Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dari Sa’id dan ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : dikemukakan bahwa Ibnu Shuria berkata kepada Nabi Saw : “Hai Muhammad! Tuan tidak memberitahukan tentang apa-apa yang telah kami ketahui, dan Allah tidak menurunkan ayat yang jelas kepada tuan”. Maka Allah menurunkan ayat tersebut (Al-Baqarah ayat 99) sebagai bantahan terhadap ucapan mereka.
Ket :
Malik Ibnu As-Shaif menerangkan bahwa ketika Rasulullah Saw diutus dan diingatkan kepada mereka (kaum Yahudi) akan janji mereka (untuk iman kepada-Nya) dan apa yang dijanjikan Allah kepada mereka itu (dalam Taurat tentang akan diutusnya Muhammad sebagai Nabi), kaum Yahudi berkata : “Demi Allah, tidak pernah kami janjikan sesuatu tentang Muhammad, dan kami tidak pernah berjanji apa-apa”.
Maka turunlah surat Al-Baqarah ayat 100-101.

Al-Baqarah ayat 97 - 98

09.18 1 Comment

"Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman". (Al Baqarah : 97)

"Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir". (Al Baqarah : 98)


Diriwayatkan oleh Bukhari yang bersumber dari Anas : bahwa Abdullah bin Salam mendengar akan tibanya Rasulullah disaat dia berada di tempat peristirahatannya. Lalu ia menghadap kepada Rasululah Saw dan berkata : “Sesungguhnya saya akan bertanya kepada tuan tentang tiga hal, yang tidak akan ada yang mengetahui jawabannya kecuali seorang Nabi, (1) apa tanda-tanda pertama hari kiamat. (2) makanan apa yang pertama-tama dimakan ahli surga, dan (3) mengapa si anak menyerupai bapaknya atau kadang-kadang menyerupai ibunya?”. Jawab Nabi Saw : “Baru Jibril memberitahukan hal ini padaku”. Kata Abdullah bin Salam : “Jibril?”. Jawab Rasulullah : “Ya”. Kata Abdullah bin Salam : “Dia itu malaikat yang temasuk musuh kaum Yahudi”. Lalu Nabi membacakan ayat ini (Al Baqarah ayat 97) sebagai teguran kepada orang-orang yang memusuhi malaikat pesuruh Allah.

Al-Baqarah ayat 94

09.14 Add Comment


"Katakanlah: "Jika kamu (menganggap bahwa) kampung akhirat (surga) itu khusus untukmu di sisi Allah, bukan untuk orang lain, maka inginilah kematian(mu), jika kamu memang benar". (Al Baqarah : 94)


Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abil’Alaih : bahwa kaum Yahudi berkata : “Tidak akan masuk surga kecuali penganut agama Yahudi”. Maka Allah menurunkan ayat ini (Al-Baqarah ayat 94) sebagai sindiran kepada orang-orang yang mengaku ahli surga.

Al-Baqarah ayat 89

09.13 Add Comment

"Dan setelah datang kepada mereka Al Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu". ((Al Baqarah : 89)


Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam kitab Almustadrak dan AlBaihaki dalam kitab Ad-Dala’il dengan sanad yang lemah yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa kaum Yahudi Khaibar dahulu memerangi kaum Ghathafan (bangsa Arab). Tiap kali bertempur, kaum Yahudi kalah. Kemudian kaum Yahudi meminta pertolongan dengan do’a : ‘Ya Allah, sesungguhnya kami minta kepada-Mu dengan hak Muhammad, Nabi yang Ummi, yang telah Engkau janjikan kepada kami, akan Engkau utus dia di akhir zaman. Tidakkah Engkau akan menolong kamiuntuk mengalahkan mereka ?”.

Al-Baqarah ayat 80

09.11 Add Comment

"Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja". Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" (Al Baqarah : 80)


Diriwayatkan oleh At-Thabarani di dalam kitabnya Al-Kabir, demikian juga Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dari Ibnu Ishak dari Muhammad bin Abi Muhammad dari Ikrimah atau Sa’id bin Jubair yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa di waktu Rasulullah Saw sampai ke Madinah, kaum Yahudi berkata : “Umur dunia ini tujuh ribu tahun. Manusia disiksa tiap seribu tahun dari hari dunia ini sehari di Yaumil-akhir, sehingga jumlahnya hanya tujuh hari saja, dan setelah itu putuslah siksaan itu”. Maka Allah turunkan ayat ini (surat Al Baqarah ayat 80) sebagai bantahan dan peringatan kepada orang-orang yang menganggap dirinya lebih tahu dari Allah SWT.

Al-Baqarah ayat 79

09.10 Add Comment
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan."


Diriwayatkan oleh Nasai yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa ayat 70 surat Al-Baqarah turun tentang ahli kitab yang memalsukan Taurat.

Diriwayatkan oleh Abi HAtim dari Ikrimah, yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa turunnya ayat ini (Al-Baqarah : 79) tentang padri-padri bangsa Yahudi yang mendapatkan sifat-sifat Nabi Saw tertulis dalam kitab Taurat yang berbunyi : ‘Matanya seperti selalu memakai celak, tingginya sedang, rambutnya keriting, mukanya cantik.’ Akan tetapi mereka hapus (kalimat tersebut dari Taurat) karena dengki dan benci serta meggantinya dengan kalimat : ‘Badannya tinggi, matanya biru, rambutnya lurus.’

Al-Baqarah ayat 76

09.09 Add Comment

"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kamipun telah beriman," tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"

Diriwayatkan dari Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid : bahwa Nabi Saw pada pertempuran Bani Quraidzah berdiri di bawah benteng mereka. Dengan marahnya atas penkhianatan mereka, beliau bersabda : “Hai saudara-saudara kera!, Hai saudara-saudara babi!, Hai penyembah-penyembah thagut!”. Para pemimpin bani Quraidzah berkata kepada kaumnya : “Siapa yang memberitahu Muhammad tentang ucapan yang dikeluarkannya itu ? Ia tidak mungkin tahu kecuali dari kamu. Mengapa kalin beritahukan kepada mereka tentang kutukan Allah kepada kalian, sehingga mereka dapat mengalahkan hujjah kalian?”. Maka turunlah ayat ini (Al-Baqarah : 76) yang menegaskan penyesalan mereka akan kebocoran isi Taurat kepada Nabi Muhammad Saw.

Al-Baqarah ayat 62

09.07 Add Comment

"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati."


Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan Al-Adni dalam musnadnya dari Ibnu Abi Najih yang bersumber dari Mujahid : bahwa Salman bertanya kepada Nabi Saw tentang penganut agama yang pernah ia anut bersama mereka. Ia terangkan cara shalatnya dan ibadahnya. Maka turunlah ayat ini (ayat 62 surat Al-Baqarah) sebagai penegasan bahwa orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berbuat saleh akan mendapat pahala dari Allah SWT.

Al-Baqarah ayat 44

08.26 Add Comment
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?"


Diriwayatkan oleh Al-Wahidi dan Ats-Tsa’labi dari Al-Kalbi, dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa turunnya ayat 44 surat Al-Baqarah tentang kaum Yahudi Madinah yang pada waktu itu berkata kepada mantunya, kaum kerabatnya dan sadara sesusunya yang telah masuk Islam : “Tetaplah kamu pada agama yang kamu anut (Islam) dan apa-apa yang diperintahkan oleh Muhammad, karena perintahnya benar”. Ia menyuruh orang lain berbuat baik, tapi dirinya sendiri tidak mengerjakannya.
Ayat ini sebagai peringatan kepada orang yang melakukan perbuatan seperti itu.

Al-Baqarah ayat 26

08.24 Add Comment


"Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik".


Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dengan berbagai sanad yang bersumber dari As-Suddi : Bahwa Allah membuat dua contoh perumpamaan kaum munafikin dalam firman-Nya (Surat al baqarah : 17 dan 19), berkatalah kaum munafikin : “mungkinkah Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Luhur membuat contoh seperti ini ?” Maka Allah turunkan surat al baqarah ayat 26. Ayat ini menegaskan bahwa dengan perumpamaan-perumpamaan yang Allah kemukakan, orang yang beriman akan menjadi lebih tebal imannya dan hanya orang fasik yang akan lebih sesat dari petunjuk Allah.

Al-Baqarah ayat 2 - 20

08.22 Add Comment


Diriwayatkan oleh Al-Faryabi dan Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid : bahwa empat ayat pertama dari surat al baqarah (2, 3, 4, 5) membicarakan sifat-sifat dan perbuatan kaum mukminin, dan dua ayat berikutnya (6 dan 7) tentang kaum kafirin yang menegaskan bahwa hati, pendengaran dan penglihatan mereka tertutup – diperingatkan atau tidak diperingatkan, mereka tetap tidak akan beriman ; dan tiga belas ayat selanjutnya lagi (8 s/d 20) menegaskan ciri-ciri, sifat dan kelakuan kaum munafikin.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Ishak, dari Muhammad bin Abi ‘Ikrimah dari Sa’ad bin Jubair yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa firman Allah “Innalladziina kafaruu sawaa-un ‘alaihim” sampai “walahum ‘adzaabun ‘adzim” (ayat 6 dan 7) diturunkan tentang kaum Yahudi Madinah, yang menjelaskan bahwa mereka itu walupun diperingatkan, tetap tidak beriman.

Dalam riwayat lain, Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ar-Rabi’ dan Anas : bahwa dua ayat surat al baqarah (ayat 6 dan 7) diturunkan dalam peristiwa Al-Ahzab : 1