Al-Baqarah ayat 104

09.22
Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari As-Suddi : bahwa dua orang Yahudi bernama Malik bin Shaif dan Rifa’ah bin Zaid, apabila bertemu dengan Nabi Saw mereka mengucapkan : “Ra’ina sam’aka was ma’ghaira musma’in”. Kaum muslimin mengira bahwa kata-kata itu adalah ucapan ahli kitab untuk menghormati nabi-nabinya. Mereka pun mengucapkan kata-kata itu kepada Nabi Saw. Maka Allah menurunkan ayat ini (Al-Baqarah ayat 104) sebagai larangan untuk meniru-niru perbuatan kaum Yahudi.


Diriwayatkan oleh Abu Na’im di dalam kitab Ad-Dala’il dan As-Suddi As-Shaghir, dari kitab Al-Kalbi, dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa kata “Ra’ina” dalam bahasa Yahudi berarti caci maki yang jelek. Sehubungan dengan itu ada peristiwa sebagai berikut : Ketika kaum Yahudi mendengar sahabat-sahabat Nabi Saw memakai perkataan itu (Ra’ina), mereka sengaja mengumumkan agar perkataan itu bisa dipergunakan dan ditujukan kepada Nabi Saw. Apabila para sahabat Nabi Saw meggunakan kata-kata itu, mereka menertawakannya. Maka turunlah ayat ini (Al-Baqarah ayat 104). Ketika salah seorang sahabat, yaitu Sa’id bin Mu’adz mendengar ayat ini, berkatalah ia kepada kaum Yahudi : “Hai musuh-musuh Allah! Jika aku mendengar perkataan itu diucapkan oleh salah seorang d antaramu sesudah pertemuan ini akan kupenggal batang lehernya”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ad-Dhahhak : bahwa turunnya ayat ini (Al-Baqarah ayat 104) ketika seorang laki-laki berkata : “Ari’ni sam’aka”.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Athiyyah : bahwa pada waktu itu ada beberapa orang Yahudi yang mengatakan : “Ari’ni sam’aka” yang ditiru oleh beberapa orang Islam, akan tetapi Allah membencinya dengan menurunkan ayat ini.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah : bahwa ketika kaum Muslimin mengucapkan “Ra’ina sam’aka” datanglah kaum Yahudi dan berkata seperti itu. Maka turunlah ayat ini.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Atha’ : bahwa turunnya ayat ini sehubungan dengan ucapan “Ra’ina”, yaitu bahasa yang dipakai kaum Anshar di zaman jahiliyah, dan karenanya dilarang oleh ayat ini.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abil-‘Alaih : bahwa sesungguhnya orang Arab apabila bercakap dengan salah seorang temannya berkata : “Ari’ni sam’aka”. Kemudian mereka dilarang menggunakan kata-kata itu dengan turunnya ayat ini.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔