“Dan diantara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (Atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penentang yang paling keras”.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa’id atau Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas: Bahwa ketika pasukan Kaum Muslimin (diantaranya terdapat ‘Ashim dan Murtsid) terdesak, berkatalah dua orang kaum munafik: “Celakalah mereka yang terpedaya oleh ajakan Muhammad sehingga terbunuh yang akibatnya tidak merasakan hidup tentram lagi bersama keluarganya, ataupun melanjutkan tuntunan ajaran agamanya”. Maka Allah menurunkan ayat tersebut (Al-Baqarah : 204) sebagai peringatan kepada kaum Muslimin agar tidak tertarik oleh bujukan manis, dan kehidupan keduniaan.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari As-Suddi: Bahwa Al-Akhnas bin Syariq (Seorang anggota komplotan Zukhra yang memusuhi Rasulullah), datang kepada Nabi Saw mengutarakan maksudnya untuk masuk Islam dengan bahasa yang sangat menarik sehingga Nabi sendiri mengaguminya. Dikala pulang dari Rasulullah, ia melewati kebun dan ternak kaum Muslimin. Ia bakar tanamannya dan bunuh ternak-ternaknya. Maka turunlah ayat tersebut diatas (Surat Al-Baqarah : 204) mengingatkan kaum Muslimin akan bahaya tipu daya mulut manis.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar