Al-An'am ayat 26
Al-An'am ayat 19 dan 20
Al-Maidah ayat 106-108
Al-Maidah ayat 101
Al-Maidah ayat 100
Al-Maidah ayat 90-93
Al-Maidah ayat 87
Al-Maidah ayat 82 dan 83
Al-Maidah ayat 68
“Katakanlah: “Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama
sedikit pun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat dan Injil dan apa yang
diturunkan kepadamu dari Tuhanmu (dengan perantaraan Muhammad yaitu Al-Quran)”.
Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah
kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka. Karena itu janganlah
kamu bersedih jati terhadap orang-orang yang kafir itu”. (Al-Maidah : 68)
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim yang
bersumber dari Ibnu Abbas: bahwa Rafi’, Salam bin Musykam dan Malik bin Shaif
(dari kaum Yahudi) berkata: “Hai Muhammad! Bukankah engkau mengaku bahwa engkau
mengikuti agama Ibrahim, dan iman kepada kitab yang ada pada kami (Taurat)”.
Rasulullah menjawab: “Benar! Akan tetapi kalian telah menyelewengkan dan kufur akan
isinya dan kalian menyembunyikan apa yang diperintahkan untuk diterangkan
kepada semua manusia”. Mereka berkata: “Sesungguhnya kami melaksanakan apa yang
ada pada kami, dan mengikuti petunjuk dan hak”. Maka turunlah ayat ini
(Al-Maidah ayat 68) sebagai penegasan bahwa mereka tidak mengikuti ajaran yang
sebenarnya.
Al-Maidah ayat 67
Al-Maidah ayat 64
Al-Maidah ayat 57 dan 59
Al-Maidah ayat 55
Al-Maidah ayat 51
Al-Maidah ayat 49 dan 50
Al-Maidah ayat 41 - 45
Al-Maidah ayat 38 dan 39
Al-Maidah ayat 33
Al-Maidah ayat 19
Al-Maidah ayat 18
Al-Maidah ayat 15
Al-Maidah ayat 11
Al-Maidah ayat 6
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika
kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau
kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih) sapulah
mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur”. (Al Maidah : 6)
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dari Amr bin Al-Harts dari
Abdurrahman bin Al-Qasim dari bapaknya yang bersumber dari Aisyah: dikemukakan
bahwa kalung Siti Aisyah telah jatuh dan hilang di suatu lapangan dekat kota
Madinah. Rasulullah Saw memberhentikan untanya lalu turun untuk mencarinya,
kemudian istirahat hingga tertidur di pangkuan Siti Aisyah. Tiada lama kemudian
datanglah Abu Bakar menampar Siti Aisyah sekerasnya seraya berkata: “Kamulah
yang menahan manusia karena sebuah kalung”. Kemudian Nabi Saw terbangun dan
tibalah waktu subuh. Beliau mencari air tetapi tidak mendapatkannya, maka
turunlah ayat ini (Al Maidah ayat 6). Maka berkatalah Usaid bin Mudhair: “Allah
telah memberi berkah bagi manusia dengan sebab keluarga Abu Bakar”. Ayat ini
mewajibkan berwudhu atau tayamum sebelum shalat.
Diriwayatkan oleh At-Thabrani dari ‘Ubbad bin Abdillah
bin Zubair yang bersumber dari Aisyah: bahwa setelah terjadi kehilangan kalung
Aisyah yang menimbulkan fitnah yang besar, ada suatu ketika dalam suatu
pertempuran beserta Rasulullah Saw, kalung Aisyah jatuh lagi, sehingga
orang-orang terhalang pulang karena perlu mencari kalung yang hilang itu.
Berkatalah Abu Bakar kepada Aisyah: “Wahai anakku tiap-tiap perjalanan kau
selalu menjadi bala’ dan menjengkelkan orang lain”. Maka Allah menurunkan ayat
ini (Al-Maidah ayat 6) yang membolehkan tayamum, sehingga Abu Bakar berkata :
“Sesungguhnya kau membawa berkah”.