Al-A'raf ayat 184

17.19 Add Comment
“Apakah (mereka lalai) dan tidak memikirkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak berpenyakit gila, dia (Muhammad itu) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan lagi pemberi penjelasan”. (Al-A’raf : 184)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abus-Syeikh yang bersumber dari Qatadah : bahwa Nabi SAW berdiri di atas bukit Shafa menyeru kaum Quraisy dengan menyebut nama-nama suku bangsanya dan memberi ingat akan siksa Allah yang pernah dan yang akan terjadi. Berkatalah diantara mereka: Sesungguhnya temanmu ini gila, semalam suntuk ia bicara terus”. Maka Allah menurunkan ayat ini (Al-Araf ayat 184) yang menegaskan bahwa Muhammad itu Rasulullah.

Al-A’raf ayat 31 dan 32

01.03 Add Comment


“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebih-lebihan; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (Al-A’raf : 31)

“Katakanlah: “Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan siapa pulakah yang mengharamkan rezeki yang baik?”. Katakanlah: “Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman (dan orang-orang yang tidak beriman) dalam kehidupan dunia, semata-mata bagi orang-orang yang beriman di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui”. (Al-A’raf : 32)

Diriwayatkan oleh Muslim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa di zaman Jahiliyyah terdapat seorang wanita thawaf di Baitullah dengan telanjang bulat dan hanya bercawat secarik kain. Ia berteriak-teriak dengan mengatakan: “Pada hari ini aku halalkan sebagian atau seluruhnya, kecuali yang kututupi ini”. Maka turunlah ayat ini (Al-A’raf ayat 31) yang memerintahkan untuk berpakaian rapi apabila memasuki masjid dan ayat selanjutnya (Al-A’raf ayat 32) yang memberi peringatan kepada orang-orang yang mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah SWT.

Al-An'am ayat 141

11.57 Add Comment



"Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin) dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan". (Al-An'am : 141)


Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abil Aliah : Bahwa orang-orang menghambur-hamburkan hasil panennya, tapi tidak mengeluarkan zakatnya, dan hidup berfoya-foya. Maka turunlah ayat ini (Al-An'am ayat 141) sebagai perintah untuk mengeluarkan zakat pada hari panennya". (Al-Anam : 141)

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Juraij : Bahwa ayat ini (Al-Anam ayat 141) turun berkenaan dengan Tsabit bin Qais bin Syammas yang menuai buah kurma, dan kemudian berpesta-pesta hingga pada petang harinya tak sebijipun buah kurma tersisa di rumahnya". (Al-An'am : 141)

Al-An'am ayat 122

11.42 Add Comment



"Apakah orang-orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan". (Al-An'am : 122)


Diriwayatkan oleh Abus-Syeikh yang bersumber dari Ibnu Abbas, diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Adl-Dlahhak : Bahwa turunnya ayat ini (Al-An'am ayat 122) berkenaan dengan Umar dan Abu Jahl.