“Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka: "Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka". Orang-orang kafir berkata: "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata". (Yunus : 2)
Diriwayatkan
oleh Ibnu jarir dari Ad-Dhahhak yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Ketika Allah
mengutus Muhammad selaku Rasulullah, orang-orang Arab mengingkarinya dan
berkata: “Bagaimana mungkin Allah Yang Maha Agung mengutus seorang manusia
sebagai Rasul?”. Ayat ini (surah Yunus ayat 2) turun berkenaan dengan peristiwa
itu. Demikian juga surah Yusuf ayat 109 yang menegaskan bahwa bukan hanya
Muhammad saja yang diutus sebagai rasul, tapi ada pula rasul lainnya.
Setelah Allah berulang-ulang memberi bukti-bukti kepada mereka, mereka berkata: “Sekiranya Allah mengutus manusia membawa risalah ada yang lebih berhak menjadi utusan dan bukan Muhammad sebagaimana dilukiskan dalam Al-Quran (surah Az Zukhruf ayat 31) yaitu Al-Walid bin Mughirah dari Mekah, dan Mas’ud bin Amr At-Tsaqafi dari kota Tha’if yang menurut mereka lebih mulia dari Muhammad. Sebagai bantahan atas ucapan mereka ini Allah SWT menurunkan ayat tersebut (Az Zukhruf ayat 32).