Al-Baqarah ayat 186

12.08
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat; Aku mengabulkan permohonan orang yang mendo’a apabila ia berdo’a kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim Ibnu Marduwaih, Abusyaikh dan lain-lainnya dari beberapa jalan; dari Jarir bin Abdul Hamid, dari Abdah As-Sajastani, dari As-Shalt bin Hakim bin Mu’awiyah bin Jaidah, dari bapaknya yang bersumber dari datuknya: bahwa ayat ini turun berkenaan dengan datangnya seorang Arab Badui kepada Nabi Saw yang bertanya: “Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat/memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyerunya?”. Nabi Saw terdiam, hingga turunlah ayat ini (Al-Baqarah ayat 186) sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu.
Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaq dari Hasan, tetapi ada sumber-sumber lain yang memperkuatnya (Hadits ini mursal): bahwa ayat ini turun sebagai jawaban terhadap beberapa sahabat yang bertanya kepada Nabi Saw: “Diamkah Tuhan kita?”.
Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir yang bersumber dari Ali: bahwa ayat ini turun berkenaan dengan sabda Rasulullah Saw: “Janganlah kalian berkecil hati dalam berdo’a, karena Allah telah berfirman “Ud’uni astajib lakum” (Al-Mukmin ayat 60). Berkatalah salah seorang diantara mereka. “Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar do’a kita atau bagaimana?”. Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini (Al-Baqarah ayat 186).
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Atha bin Abi Rabah: bahwa setelah turun ayat “Waqala rabukum ud’uni astajib lakum” (Al-Mukmin ayat 60), para sahabat tidak mengetahui bilamana yang tepat untuk berdo’a. Maka turunlah ayat ini (Al-Baqarah ayat 186).

Share this :

Previous
Next Post »
4 Komentar
avatar

Mohon maaf, sekedar mengkoreksi, "Ud'uni astajib lakum", QS:40 itu bukan surat al-mu'min melainkan surat Ghafir. Dan surat al-mu'min itu tidak ada, adanya Al-Mukminun QS:23. Terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat. :)

Balas
avatar

Terima kasih atas komentar anda.
Mengenai surat Al-Mu'min, mungkin anda menggunakan Al-Quran dengan cetakan yang berbeda (beda penerbit). Dalam beberapa cetakan Al-quran, surat Al-Mu'min (QS:40) sering disebut sebagai surat Ghafir, penamaan ini diambil dari ayat ketiga surat tersebut yang diawali dari kata "Ghafir". Jadi Surat Al-Mu'min dan Surat Ghafir adalah satu surat yang sama hanya berbeda nama saja.
Surat lainnya misalnya Al-Isra' (QS:17) sering disebut sebagai surat "Bani Israil". Surat Al-Zalzalah (QS:99) ada yang menamakan "Zilzal". Begitu juga surat At-Taubah (QS:9) ada yang menamakannya Surat "Al-Bara'ah". Ini semua insya Allah tidak merubah isi kandungan Al-Quran, hanya berbeda dalam penamaannya saja.
Sungguh luar biasa, anda bukan hanya membaca tetapi juga mengkaji dan memperhatikan sampai ke detailnya, komentar-komentar seperti inilah yang sangat kami harapkan. Terima kasih.

Balas
avatar

Surat al Mukmin itu juga disebut surat Ghafir...

Balas
avatar

Iya betul, dan yang Antum sampaika itu semuanya ada dasar Hadist² nya

Balas

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔