An-Nisa ayat 163
An-Nisa ayat 153 - 156
An-Nisa ayat 148
“Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan
terus terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui”. (An Nisa : 148)
Diriwayatkan oleh Hanad Ibnus-Sim dalam Kitabuz-Zuhdi
yang bersumber dari Mujahid: bahwa turunnya ayat ini (an nisa ayat 148)
berkenaan dengan seorang tamu yang
berkunjung kepada seseorang di Madinah dan mendapat perlakuan yang tidak baik,
sehingga ia pindah dari rumah orang itu. Si tamu itu menceritakan apa-apa yang
telah diperlakukan terhadap dirinya. Ayat ini (an nisa ayat 148) membenarkan
tindakan orang yang dizalimi untuk menceritakannya pada orang lain.
An-Nisa ayat 135
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan”. (An Nisa : 135)
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari
As-Suddi: bahwa turunnya ayat ini (An Nisa ayat 135) berkenaan dengan pengaduan
dua orang yang bersengketa, seorang kaya dan seorang lagi miskin. Rasulullah
Saw membela pihak yang fakir dengan menganggap orang fakir tidak akan mengzhalimi
orang kaya. Akan tetapi Allah tidak membenarkan tindakan Rasulullah Saw dan
memerintahkan untuk menegakkan keadilan di antara kedua belah pihak.