An-Nur ayat 3

05.36 Add Comment

 

“Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin”. (QS. An-Nur : 3)

 

Diriwayatkan oleh An-Nasa’i yang bersumber dari Abdullah bin Umar : bahwa Ummu Mahzul seorang wanita pezina akan dinikahi oleh seorang sahabat Nabi SAW , maka turunlah ayat ini (surat An-Nur ayat 3) yang menjelaskan bahwa seorang wanita pezina tidak boleh dinikahi kecuali oleh pezina lagi atau musyrik.

 

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Al-Hakim dari Hadits Amr bin Syu’aib dari bapaknya yang bersumber dari datuknya : bahwa Mazid mengangkut barang dagangannya dari Ambar ke Mekah untuk dijualnya di sana. Ia bertemu kembali dengan kawannya seorang wanita bernama Anaq (wanita pezina). Mazid meminta izin kepada Nabi Saw untuk menikahinya, akan tetapi Nabi tidak menjawabnya. Setelah itu turunlah ayat ini (surat An-Nur ayat 3). Rasulullah bersabda: “Hai Mazid!, seorang pezina tidak akan mengawini kecuali pezina lagi, oleh karena itu janganlah engkau menikah dengannya”.

 

Diriwayatkan oleh Sa’id bin Mansur yang bersumber dari Mujahid : bahwa ketika Allah mengharamkan zina, di sekitar mereka banyak wanita-wanita pezina yang cantik-cantik parasnya. Berkatalah orang-orang disaat itu: “Jangan dibiarkan mereka pergi dan biarkan mereka ”. Maka turunlah ayat ini (surat An-Nur ayat 3) yang menegaskan bahwa wanita pezina hanyalah dikawini oleh pezina atau musyrik.


Al-Mu'minun ayat 76

03.50 Add Comment

 

“Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri”. (QS. Al-Mu’minun : 76)

 

Diriwayatkan oleh An-Nasa’i dari Al-Hakim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Abu Sufyan datang kepada Nabi Saw sambil berkata: “Hai Muhammad! Aku minta tolong dengan sangat atas nama Allah dan atas nama keluarga karena kami sudah makan bulu dan darah (kekurangan makanan)”. Ayat ini (surat Al-Mu’minun ayat 76) turun berkenaan dnegan peristiwa tersebut.

 

Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi di dalam Ad-dalail : bahwa Ibnu ‘Iyaz Al-Hanafi ketika dibawa kepada Nabi Saw sebagai tawanan, ia dibebaskan oleh Nabi Saw dan terus masuk Islam. Kemudian pulang ke Yamamah melalui kota Mekah. Setibanya di Yamamah ia menghentikan pengiriman makanan ke Mekah, sehingga orang-orang Quraisy kekurangan makanan dan makan bulu-buluan dan darah. Karena itu Abu Sufyan diutus kepada Nabi Saw Ia berkata:  “Bukankah engkau mengaku diutus menjadi rahmat kepada segenap alam?”.Rasulullah Saw mengiyakannya. Abu Sufyan berkata: “Engkau telah membunuh orang-orang tua dengan pedang dan anak-anaknya dengan kelaparan”. Ayat ini (surat Al-Mu’minun ayat 76) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut yang menegaskan bahwa dengan azab dari Tuhan itu mereka tetap tidak masuk Islam.


Al-Mu'minun ayat 67

04.10 Add Comment

 

dengan menyombongkan diri terhadap Al Quran itu dan mengucapkan perkataan-perkataan keji terhadapnya di waktu kamu bercakap-cakap di malam hari”. (QS. Al-Mu’minun ayat 67)

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin Jubair : bahwa kaum Quraisy duduk-duduk mengobrol dan begadang pada malam hari di sekeliling ka’bah, tetapi tidak berthawaf, bahkan mereka bermegah-megah diri karena dapat menguasai Baitullah itu.

Ayat ini (surat Al-Mu’minun ayat 67) turun berkenaan dengan orang-orang seperti ini.


Al-Mu'minun ayat 12 - 14

04.00 Add Comment

 

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”. (QS. Al-Mu’minun : 12)

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”. (QS. Al-Mu’minun : 13)

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik”. (QS. Al-Mu’minun : 14)


Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Umar : bahwa pandangan ‘Umar sejalan dengan kehendak Allah dalam empat hal, antara lain mengenai turunnya ayat “walaqad khalaqnal insana min sulalatin min thin” (surat Al-Mu’minun ayat 12) sampai dengan “khalqan akhar” (surat Al-Mu’minun ayat 14). Pada waktu mendengar ayat tersebut ‘Umar berkata: “Fatabarakallahu ahsanul khaliqin”. Maka turunlah akhir ayat itu (Surat Al-Mu’minun ayat 14) yang sejalan dengan ucapan Umar itu.


Al-Mu'minun ayat 2

11.25 Add Comment

 

“(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya” (QS. Al-Mu’minun : 2)

 

Diriwayatkan oleh Al-Hakim yang bersumber dari Abi Hurairah : bahwa Rasulullah Saw apabila shalat memandang ke langit. Maka turunlah ayat ini (surat Al-Mu’minun ayat 2) sebagai petunjuk bagi yang shalat. Sejak saat itu beliau shalat dengan menundukkan kepalanya.

Diriwayatkan pula oleh Ibnu Marduwaih dengan lafadz “Rasulullah Saw pernah memalingkan muka pada waktu shalat”.

Diriwayatkan pula oleh Sa’id bin Mansur yang bersumber dari Ibnu Sirin dengan lafadz “Rasulullah melirikkan matanya pada waktu shalat” (hadits ini mursal).

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Sirin (hadits ini mursal) : bahwa para sahabat apabila shalat memandang ke langit. Maka turunlah ayat ini (surat Al-Mu’minun ayat 2) sebagai petunjuk bagaimana seharusnya shalat.