Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

An-Nisa ayat 44

Gambar
“ Apakah kamu tidak melihat orang-orang yang diberi bahagian dari Al-Kitab (Taurat)? Mereka membeli (memilih) kesesatan (dengan petunjuk) dan mereka bermaksud supaya kamu tersesat (menyimpang) dari jalan (yang benar)”. (Q.S. An-Nisa : 44) Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa seorang tokoh Yahudi bernama Rifa’ah bin Zaid bin At-Tabut pada suatu ketika berkata kepada Rasulullah Saw sambil menjulurkan lidahnya: “Hai Muhammad!, perhatikanlah olehmu dan dengarkan agar aku dapat memberikan pengertian kepadamu”. Kemudian ia menghina, mencela Islam dengan mempermainkan dan memperolok-olokannya. Maka turunlah ayat berkenaan dengan dirinya (An-Nisa ayat 44) yang memberi peringatan kepada Rasulullah akan adanya orang-orang yang menyesatkan dari jalan yang lurus.

An-Nisa ayat 47

“ Hai orang-orang yang telah diberi Al-kitab, berimanlah kamu dengan apa yang telah Kami turunkan (Al-Quran) yang membenarkan kitab yang ada padamu sebelum Kami mengubah muka(mu), lalu Kami putarkan ke belakang atau Kami kutuki mereka sebagaimana Kami telah mengutuki orang-orang (yang berbuat maksiat) pada hari sabtu. Dan ketetapan Allah pasti berlaku”. Diriwayatkan oleh Ibnu Ishak yang bersumber dari Ibnu Abbas: bahwa Rasulullah Saw bersabda kepada pendeta-pendeta kaum Yahudi di antaranya Abdullah bin Shuria dan Ka’b bin Usaid: “Hai kaum Yahudi! berbaktilah kepada Allah, dan masuk Islamlah kalian, demi Allah, sesungguhnya kalian pasti tahu apa yang aku bawa ini adalah benar”. Mereka berkata: “Kami tidak tahu hai Muhammad hal itu”. Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (An-Nisa ayat 47) sebagai seruan untuk beriman kepada kitab yang diturunkan oleh Allah yang membenarkan apa yang tercantum dalam kitab mereka.

An-Nisa ayat 43

Gambar
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (janganlah pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi (terlebih dahulu). Dan jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci), sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”. (An Nisa : 43) Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Al-Hakim yang bersumber dari Ali : bahwa Abdurrahman bin ‘Auf mengundang makan Ali dan kawan-kawannya. Kemudian dihidangkan minuman khamar (arak, minuman keras), sehingga terganggulah otak mereka. Ketika tiba waktu shalat, orang-orang menyuruh Ali menjadi imam, dan pada waktu itu beliau membaca dengan keliru: “ qulya ayyuhal kafirun, la a’budu ma ta’budun, wanahnu na’budu...