"Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang
yang beriman, mereka berkata: "Kamipun telah beriman," tetapi apabila
mereka berada sesama mereka saja, lalu mereka berkata: "Apakah kamu
menceritakan kepada mereka (orang-orang mukmin) apa yang telah diterangkan
Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di
hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"
Diriwayatkan dari Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid : bahwa Nabi Saw pada pertempuran Bani Quraidzah berdiri di bawah benteng mereka. Dengan marahnya atas penkhianatan mereka, beliau bersabda : “Hai saudara-saudara kera!, Hai saudara-saudara babi!, Hai penyembah-penyembah thagut!”. Para pemimpin bani Quraidzah berkata kepada kaumnya : “Siapa yang memberitahu Muhammad tentang ucapan yang dikeluarkannya itu ? Ia tidak mungkin tahu kecuali dari kamu. Mengapa kalin beritahukan kepada mereka tentang kutukan Allah kepada kalian, sehingga mereka dapat mengalahkan hujjah kalian?”. Maka turunlah ayat ini (Al-Baqarah : 76) yang menegaskan penyesalan mereka akan kebocoran isi Taurat kepada Nabi Muhammad Saw.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa apabila kaum Yahudi bertemu dengan orang-orang Mukminin, mereka berkata : “Kami percaya sahabatmu itu utusan Allah, akan tetapi diutusnya hanya kepadamu saja”. Apabila bertemu dengan teman-teman mereka, mereka berkata : “Janganlah kamu memperbincangkan masalah ini (kerasulan) dengan orang-orang Arab, karena kamu dahulu pernah meminta kepada Allah agar mendapat kemenangan terhadap orang-orang Arab dengan kebesaran utusan yang akan datang (Muhammad), sedang kenyataannya utusan itu dari golongan mereka”. Maka Allah turunkan ayat ini (Al-Baqarah : 76) sebagai penjelasan atas kelakuan kaum Yahudi.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari As-Suddi : bahwa turunnya ayat ini tentang orang-orang Yahud yang beriman, kemudian jadi kaum Munafik. Dahulu di waktu mereka beriman, mereka sering mendatangi kaum Mukminin bangsa Arab dengan membawa berita yang biasa mereka perbincangkan. Setelah munafik mereka berbicara diantara satu sama lainnya : “Mengapa kamu beritahukan tentang kutukan Allah yang berupa siksaan terhadap kita sehingga mereka (kaum mukminin) dapat berkata ‘kami lebih dicintai Allah dan lebih mulia daripada kamu”.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar