Ali-Imran ayat 58 – 62

“Demikianlah (kisah Isa), Kami membacakannya kepada kamu sebagaian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan Al-Quran yang penuh hikmah”. (Ali-Imran : 58)
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menjadikan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia” (Ali-Imran : 59)
“(Apa yang telah kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu”. (Ali-Imran : 60)
“Siapa yang membantahmu tentang cerita Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta”. (Ali-Imran : 61)
“Sesungguhnya ini adalah cerita yang benar dan tak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Allah Dialah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”. (Ali-Imran : 62)

Diriwayatkan oleh Al-Baihaki di dalam Kitab Ad-Dalail dari Salamah bin Abi Yasyu’ dari bapaknya, yang bersumber dari datuknya: Bahwa sebelum turun ayat 31 surat Al-Qashash, Rasulullah Saw menulis surat kepada orang Najran seperti berikut: “Dengan nama Tuhan Ibrahim dan Ishak dan Ya’qub, dari Muhammad Nabi Allah…..” sampai akhir hadits. Dan selanjutnya dalam hadits itu dikemukakan bahwa kaum Najran mengutus Syarahbil Al-Ashbahi dan Jabbar Al-Hartsi untuk menghadap kepada Rasulullah Saw dan terjadilah dialog, akan tetapi masih tertunda satu masalah, yaitu pertanyaan mereka: “Bagaimana pendapat tuan tentang Isa?”. Nabi Muhammad: “Belum ada isyarat padaku tentang itu, tapi cobalah kalian bermalam sampai besok, agar aku dapat terangkan hal itu. Keesokan harinya turunlah ayat tersebut di atas (Ali-Imran : 59, 60, 61, 62) yang menegaskan siapa Isa.
Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’d dalam Kitab At-Thabaqat yang bersumber dari Al-Azraq bin Qais: Bahwa ketika Uskup Najran dan wakilnya menghadap kepada Nabi Saw, Nabi Saw menjelaskan kepada keduanya tentang Islam. Mereka berkata: “Kami telah lebih dahulu masuk Islam sebelum tuan”. Sabda Nabi Saw: “Kalian telah berdusta, karena ada tiga hal yang menghalangi kalian masuk Islam yaitu: 1).Kalian mengatakan bahwa Tuhan mempunyai anak, 2).Kalian makan daging babi, dan 3).Kalian bersujud kepada patung”. Kedua orang itu bertanya: “Kalau begitu siapakah bapak Isa”. Pada waktu itu Rasulullah tidak mengetahui begaimana harus menjawabnya. Maka turunlah ayat tersebut di atas (Ali-Imran : 59, 60, 61, 62) sebagai tuntunan kepada Rasulullah Saw untuk menjawabnya. Kemudian Rasulullah mengajak mengadakan mula’anah, akan tetapi mereka menolak dan memilih membayar jizyah (upeti). Maka pulanglah mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Al-Maidah ayat 2

An-Nisa Ayat 105-116

An-Nisa ayat 11 dan 12