“Kemudian setelah kamu berduka cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan daripada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan Jahiliyyah, mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) disini”. Katakanlah: “sekiranya kamu berada dirumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah berbuat demikian untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati”.
Diriwayatkan oleh Ibnu Rahawaih yang bersumber dari Zubair: Bahwa Zubair berkata: “Aku yakin benar bahwa pada hari peristiwaUhud, kami merasakan ketakutan yang luar biasa, dan Allah mengirimkan rasa ngantuk, sehingga terlelap (kepalanya terkulai di dadanya). Demi Allah, aku mendengar seakan-akan dalam mimpi ucapan Mu’tib bin Qusyair: “Sekiranya kita punya hak campur tangan dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan terkalahkan di tempat ini”. Aku hafalkan kata-kata itu, kemudian Allah menurunkan ayat tentang kejadian itu (Ali Imran ayat 154).
0 Komentar
Penulisan markup di komentar