Ali-Imran ayat 188

04.13


“Janganlah sekali-kali kamu menyangka bahwa orang-orang yang gembira dengan apa yang telah mereka kerjakan dan mereka suka supaya dipuji terhadap perbuatan yang belum mereka kerjakan janganlah kamu menyangka bahwa mereka terlepas dari siksa dan bagi mereka siksa yang pedih”.

Diriwayatkan oleh As-Syaikhani dan yang lainnya yang bersumber dari Hamid bin Abdirrahim bin ‘Auf: bahwa Marwan berkata kepada juru pintunya: “Hai Rafi’ berangkatlah ke Ibnu Abbas, dan katakanlah kepadanya bahwa sekiranya orang akan disiksa karena merasa gembira dengan apa yang telah diperolehnya dan ingin dipuji akan perbuatan yang tidak mereka kerjakan, pasti kita semua akan disiksa”. Maka berkatalah Ibnu Abbas: “Apa yang menjadi masalah-masalah bagi kalian tentang ayat ini (Ali-Imran : 188)? Turunlah ayat ini berkenaan dengan ahli kitab. Ketika Nabi Saw bertanya kepada mereka tentang sesuatu, mereka menutupinya dengan memberikan jawaban yang tidak ada sangkut pautnya dengan pertanyaan itu. Kemudian mereka keluar dan memberitahukan kepada kawan-kawannya dengan gembira bahwa mereka telah dapat menjawab pertanyaan Rasulullah dengan jawaban yang tidak ada sangkut pautnya dengan pertanyaan itu, dengan harapan mendapat pujian atas perbuatannya”.

Diriwayatkan oleh As-Syaikhani yang bersumber dari Abu Sa’id Al-Khudri: bahwa apabila Rasulullah Saw pergi berjihad, beberapa orang munafik meninggalkan diri dan bergembira karena bisa tetap melaksanakan kesibukan sehari-harinya, tanpa ikut jihad bersama Rasulullah SAW. Akan tetapi apabila Rasulullah SAW telah tiba kembali dari medan jihadnya dengan membawa kemenangan, mereka meminta maaf dengan mengemukakan berbagai alasan sambil bersumpah dengan harapan perbuatannya itu terpuji tanpa ikut serta berjihad. Maka turunlah ayat tersebut diatas (Surat Ali Imran : 188).

Diriwayatkan oleh ‘Abdu didalam tafsirnya yang bersumber dari Zaid bin Aslam. Diriwayatkan pula oleh Abi Hatim dari beberapa tabi’in seperti itu juga: Bahwa ketika Rafi’ bin Khudaij dan Zaid bin Tsabit sedang duduk-duduk bersama-sama Marwan, berkatalah Marwan: “Tentang apakah turunnya ayat ini?” (Surat Ali-Imran ayat 188). Rafi menjawab: Turunnya ayat ini berkenaan dengan sebagian orang-orang Munafik. Apabila Rasulullah SAW akan berjihad, mereka meminta izin karena berhalangan dengan mengemukakan bahwa mereka sesungguhnya ingin ikut serta berjihad bersama Rasul, akan tetapi kesibukan sehari-hari tak dapat ditinggalkannya. Maka turunlah ayat ini berkenaan dengan mereka”. Marwan seolah-olah tidak percaya kepada Rafi’ sehingga Rafi’ pun merasa kaget dan gelisah. Maka berkatalah kepada Zaid bin Tsabit: “Demi Allah saya bertanya kepada wngkau, apakah engkau mengetahui kejadian yang aku katakan tadi?”. Zaid menjawab: “Ya”.

Keterangan:
Menurut Al-Hafidh Ibnu Hajar: Berdasarkan kedua hadis tersebut di atas, atas dasar thariqatul jami’ dapat disimpulkan bahwa turunnya ayat tersebut di atas (Surat Ali Imran ayat 188) berkenaan dengan kedua peristiwa yang hampir bersamaan kejadiannya.
Selanjutnya Ibnu Hajar mengemukakan bahwa Al-Farra menceritakan tentang turunnya ayat ini berkenaan dengan kaum Yahudi yang tidak mengakui Muhammad sebagai Rasul dengan berkata: “Kami ahli kitab pertama, bersembahyang dan taat”.
Dijelaskan pula oleh Ibnu Jarir bahwa turunnya ayat ini (Ali-Imran ayat 188) berkenaan dengan semua kejadian di atas.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔