“Dan barangsiapa
yang mentaati Allah dan Rasul-(Nya) mereka itu akan bersama-sama dengan
orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
Siddiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka
itulah teman yang sebaik-baiknya”. (An Nisa : 69)
Diriwayatkan oleh
At-Thabrani dan Ibnu Marduwaih dengan sanad La ba’sa bihi yang bersumber dari
‘Aisyah : bahwa seorang laki-laki menghadap Nabi Saw dan berkata: Ya Rasulallah!
Aku cintai tuan lebih daripada cinta kepada diriku dan anakku sendiri. Dan jika
aku sedang di rumah selalu ingat tuan dan tidak sabar ingin segera bertemu
dengan tuan. Dan jika aku ingat ajalku dan ajal tuan, aku yakin bahwa tuan akan
diangkat beserta Nabi-nabi di surga. Apabila masuk surga, aku takut kalau-kalau
tidak bisa bertemu dengan tuan”. Maka Nabi terdiam tidak menjawab sedikit pun
sehingga turun Jibril dengan membawa ayat ini (An Nisa ayat 69) sebagai janji
Allah kepada orang yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Masruq : bahwa para sahabat Rasul pernah
berkata: Ya Rasulallah!, kami tidak mau berpisah dengan tuan, tapi nanti di
akhirat tuan akan diangkat beserta Nabi-nabi lainnya lebih tinggi derajatnya
dari kami, sehingga kami tidak dapat bertemu dengan tuan”. Maka turunlah ayat
ini (An Nisa ayat 69) sebagai janji Allah bahwa mereka akan digolongkan kepada
orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah SWT.
Diriwayatkan oleh
Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Ikrimah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir
yang bersumber dari Sa’id bin Jubair, Masruq, Ar-Rabi’ Qatadah, As-Suddi, (tapi
Mursal): bahwa seorang pemuda menghadap Nabi Saw dan berkata: “Ya Nabiyullah,
kami dapat bertemu dengan tuan di dunia ini, dan di akhirat nanti kami tidak
dapat bertemu, karena tuan berada di derajat yang tertinggi di surga”. Maka
Allah menurunkan ayat ini (An Nisa ayat 69). Kemudian Rasulullah bersabda:
“Engkau besertaku di surga insya Allah”.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar