An-Nisa ayat 101-103

20.58


“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu meng-qasarkan salat(mu), jika kamu takut diserang orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu”. (An Nisa : 101)
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu), lalu kamu hendak mendirikan salat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (salat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang salat besertamu) sujud (telah menyempurnakan satu rakaat), maka hendaklah mereka pergi ke belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum salat, lalu bersalatlah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap-siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat suatu kesusahan karena hujan atau kamu memang sakit; dan bersiap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang yang kafir itu”.  (An Nisa : 102)
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat(mu), ingatlahh Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah salat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya salat itu adalah fardu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (An Nisa : 103)


Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ali: dikemukakan bahwa kaum Bani Najjar bertanya kepada Rasulullah Saw: “Kami tukang bepergian berniaga, bagaimana salat kami?”. Maka Allah menurunkan sebagian ayat ini (An Nisa ayat 101) yang membolehkan salat diqasar. Wahyu tentang ayat ini kemudian terputus sampai “minas salati”. Di dalam suatu pertempuran yang terjadi setelah turunnya ayat di atas (An Nisa ayat 101), Rasulullah Saw mendirikan salat Dhuhur. Di saat itulah kaum musyrikin berkata: “Muhammad dan teman-temannya memberi kesempatan kepada kita untuk menggempur dari belakang, tidakkah kita perhebat serbuan kepada mereka sekarang ini?”. Maka berkatalah yang lainnya: “sebaiknya kita ambil kesempatan lain, karena nanti pun mereka akan melakukan perbuatan serupa di tempat yang sama”. Maka Allah menurunkan wahyu antara kedua salat itu (Dhuhur dan Ashar) sebagai lanjutan ayat ini (An Nisa ayat 101) yaitu “in khiftum” sampai “adzabun muhina” (An Nisa ayat 102) dan kemudian ayat salatul khauf (An Nisa ayat 103).
 
Diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-hakim dan dishahihkan oleh Al-Baihaki di dalam Kitabnya Ad-dalail yang bersumber dari Ibnu ‘Iyasy Az-Zurqi. Diriwayatkan pula oleh At-Turmudzi seperti peristiwa di atas yang bersumber dari Abu Hurairah. Demikian juga Ibnu Jarir bin Abdillah yang bersumber dari Ibnu Abbas: Dikemukakan ketika Rasulullah Saw bersama sahabatnya di Asfan datanglah serbuan kaum musyrikin, yang diantaranya terdapat Khalid bin Walid. Mereka berada di arah kiblat. Kemudian Nabi Saw mengimami salat dhuhur. Kaum musyrikin berkata: “Alangkah baiknya kalau kita bisa membunuh pimpinannya dalam keadaan demikian”. Yang lainnya berkata: “Sebentar lagi akan datang waktu salat dan mereka lebih mencintai salat daripada anaknya  ataupun dirinya sendiri”. Lalu turunlah Jibril antara waktu dhuhur dan ashar membawa ayat ini (An Nisa ayat 102).

Diriwayatkan oleh A-Bukhari yang bersumber dari Ibnu Abbas: bahwa turunnya ayat “in kaana bikum adzam mimmatharin au kuntum mardha” berkenaan dengan Abdurrahman bin Auf pada waktu menderita luka parah, ayat ini (An Nisa ayat 102) memperingatkan kepada orang yang sakit/luka yang tidak mampu menyandangkan senjatanya untuk tetap siap siaga.

Share this :

Previous
Next Post »
4 Komentar
avatar

Terima kasih atas kunjungannya

Balas
avatar

An nisa tidak menjelaskan bahwa sholat itu wajib, kecuali wajib sesuai waktunya

Balas

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔