"(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: "Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (Al-Anfal : 49)
Diriwayatkan oleh At-Thabrani di dalam
kitab Al-Ausath dengan sanad yang lemah yang bersumber dari Abi Hurairah :
bahwa diwaktu Allah menurunkan kepada Nabi-Nya di Mekah ayat “sayuhzamul jam’u
wa yuwallunaddubur” (surat Al Qamar ayat 45) bertanyalah Umar bin Khattab: “Persekutuan
mana ya Rasulullah?” Pertanyaan ini diberikan sebelum terjadi peristiwa Badar. Pada
waktu peristiwa Badar kaum Quraisy dihancurkan dan Umar melirik kepada
Rasulullah sambil melihat kepada bekas-bekas pertempuran yang bergelimpangan
mayat dengan pedang terhunus di tangannya. Bersabdalah Rasulullah SAW: “ayat sayuhzamul
jam’u wa yuwallunaddubur itu berkenaan dengan peristiwa ini”. Dalam peristiwa
Badar itu turun pula surat Al-Mukminin ayat 64 berkenaan dengan mereka yang
merintih-rintih minta tolong karena mendapat azab dari Allah SWT, dan surat Ibrahim
ayat 28 berkenaan dengan mereka yang menukarkan nikmat Allah dengan kekufuran.
Dalam peristiwa Badar ini pula Rasulullah
melempari mereka dengan batu dan pasir sehingga musuh-musuh itu mati karena
mata dan mulutnya penuh dengan pasir dan batu. Maka turunlah surat Al-Anfal
ayat 17 yang menegaskan bahwa kematian mereka bukan karena lemparan Muhammad,
tapi karena lemparan Allah. Dan dalam peristiwa Badar ini pula turun surat
Al-Anfal ayat 48 yang menegaskan bahwa iblis membakar semangat kaum Musyrikin
tapi kemudian berlepas diri karena ia melihat kaum Muslimin mendapat bantuan
pasukan malaikat yang tidak terlihat oleh kaum musyrikin.
Pada peristiwa itu pula Uthbah bin Rabi’ah dan orang-orang musyrikin lainnya berkata bahwa kaum Muslimin telah tertipu oleh agamanya. Maka Allah menurunkan surat Al-Anfal ayat 49 sebagai peringatan kepada kaum Mukminin untuk tetap tawakal kepada Allah Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar