At-Taubah ayat 65-66

05.25

 

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (At-Taubah : 65)

“Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa”. (At-Taubah : 66)

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang  bersumber dari Ibnu umar : bahwa seorang laki-laki pada pertempuran Tabuk berkata di dalam majelis: “Kami tidak pernah mendapat kitab seperti Quran mereka, tidak pernah melihat orang yang lebih mementingkan perutnya, lebih pembohong dari mereka, dan lebih pengecut waktu berhadapan dengan musuh”. Berkatalah yang lainnya: “Engkau dusta, dan engkaulah benar-benar seorang munafik, akan kukatakan hal ini kepada Rasulullah”. Berita ini sampailah kepada Rasulullah SAW dan turunlah ayat ini (Surat At-Taubah ayat 65) sebagai larangan untuk memperolok-olok Allah, ayat-ayat dan Rasul-Nya. Selanjutnya dalam Riwayat itu dikemukakan bahwa Ibnu Umar  melihat orang itu bergantung pada ikat pinggang unta Rasulullah sehingga kakinya tersandung-sandung pada batu, sambal berkata:  “Ya Rasulullah! Saya hanya bergurau dan bermain-main saja”. Rasulullah SAW bersabda: “Apakah patut kepada Allah, ayat dan Rasul-Nya kamu memperolok-olokan?”. (ucapan Rasulullah ini sesuai dengan ayat tersebut)

Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim melalui rawi lain yang bersumber dari Ibnu Umar yang riwayatnya sama dengan menyebutkan nama orang munafik itu adalah Abdullah bin Ubay.

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ka'ab bin Malik : bahwa Maksyi bin Humair berkata: "Aku bersedia dihukum oleh kalian dengan dipukul 100 kali sebagai penebus agar tidak diturunkan ayat-ayat al quran yang ditujukan kepada kita". Berita ini sampai kepada Nabi SAW dan mereka datang menghadap mengemukakan dalih. Maka turunlah ayat ini (Surah At Taubah ayat 66) sebagai larangan untuk mencari-cari dalih, tapi dianjurkan untuk bertobat.

Selanjutnya dalam riwayat ini dikemukakan bahwa Makshyi bin Humair yang kemudian namanya diganti menjadi Abdul Rahman dimaafkan oleh Allah SWT dan ia memohon kepada Allah agar ia dapat mati syahid tanpa diketahui tempat gugurnya. Ia gugur di pertempuran Yamamah tanpa diketahui tempat dan nama pembunuhnya.

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah : bahwa orang-orang munafik berkata dengan sinisnya diwaktu peristiwa Tabuk: "Orang ini (Muhammad) berkeinginan menguasai negara Syam dan benteng-bentengnya. Alangkah hebatnya bukan?" Pembicaraan ini disampaikan oleh Allah SWT kepada Nabi-Nya dan Nabi SAW mendatangi mereka sambil berkata: "Kalian mengucapkan kata-kata itu?".  Mereka pun menjawab: "Kami ini hanya bersenda gurau dan main-main saja". Maka turunlah ayat ini (Surah At Taubah ayat 65) sebagai larangan untuk memperolok-olokan Allah dan Rasul-Nya.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔