At Taubah ayat 74

09.11

 

“Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi”. (At Taubah : 74)

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas, diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ka’ab bin Malik dari Abi Sa’ad di dalam At-Tabaqat yang bersumber dari Urwah : bahwa Al-Jallas bin Suaid bin As-Shamit termasuk orang yang meninggalkan diri tidak mau mengikuti Rasulullah SAW dalam peristiwa Tabuk. Ia berkata: “Jika orang ini (Muhammad) benar, tentu kita yang membangkang ini berderajat lebih rendah dari keledai”. Perkataan ini disampaikan kepada Rasulullah SAW oleh Umar bin Sa’id akan tetapi Jallas membantahnya dengan bersumpah atas nama Allah bahwa dirinya tidak pernah berkata demikian. Maka turunlah ayat ini (Surah At Taubah ayat 74) sebagai janji Allah untuk mengampuni orang yang bertobat dan menyiksa orang-orang yang berpaling daripada-Nya. Selanjutnya dalam riwayat ini dikemukakan bahwa Jallas bertobat dengan sebaik-baiknya.

 

Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Anas bin Malik : bahwa Zaid bin Arqam mendengar seorang munafik yang berkata disaat Rasulullah SAW berkhutbah: “Jika ucapannya ini benar, tentu kita ini bernasib lebih rendah daripada himar”. Ucapan ini disampaikan kepada Nabi SAW tapi orang itu memungkirinya. Maka turunlah ayat ini (Surah At Taubah ayat 74 yang menegaskan bahwa ucapan da nsumpahnya itu merupakan perbuatan orang kafir.

 

Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Nabi SAW sedang berteduh dibawah pohon sambil berkata: “Akan datang kepada kalian seorang yang berpandangan seperti pandangan setan”. Sekonyong-konyong datanglah seorang laki-laki berpakaian biru, dan dipanggil oleh Rasulullah SAW sambil berkata: “Mengapa kamu dan teman-temanmu mencaci maki aku?”. Pergilah orang itu dan datang kembali membawa teman-temannya kemudian mereka bersumpah atas nama Allah dan memungkirinya, sehingga Rasulullah memaafkannya. Maka Allah menurunkan ayat ini (Surah At Taubah ayat 74) sebagai pemberitahuan bahwa mereka bersumpah palsu.

 

Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Qatadah : bahwa seorang laki-laki dari suku Juhainah kalah berkelahi dengan seorang laki-laki dari suku Ghifar. Suku Juhainah ini adalah sekutu kaum Anshar. Berkatalah Abdullah bin Ubay (munafik) kepada kaum Aus (Anshar): “Belalah saudaramu, demi Allah, kita terhadap Muhammad tak ubahnya seperti kata peribahasa Gemukkan anjingmu, ia akan memakanmu. Kelak apabila kita pulang ke Madinah, yang mulia diantara kita akan mengusir yang hina (Muhammad)”. Hal ini diberitahukan kepada Rasulullah SAW kemudian Abdullah bin Ubay dipanggil dan ditanya, tapi ia mungkir dan bersumpah atas nama Allah. Maka turunlah ayat ini (Surah At Taubah ayat 74) yang menegaskan akan kekufurannya.

 

Diriwayatkan oleh At-Thabarani yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa seorang bernama Al-Aswad bermaksud membunuh Nabi Muhammad SAW. Turunlah ayat kelanjutan ayat ini (At Taubah ayat 74) yaitu “Wa hammu bima lam yanalu” yang menegaskan bahwa maksudnya tidak akan tercapai.

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Abus-Syaikh yang bersumber dari ‘Ikrimah : bahwa Maulana Bani ‘Adi bin Ka’ab membunuh seorang Anshar. Lalu Rasulullah SAW memutuskan agar pembunuh membayar diyat (denda) sebesar dua belas ribu kepada keluarga terbunuh. Berkenaan dengan peristiwa itu turunlah kelanjutan ayat ini (Surah At Taubah ayat 74) yang menjelaskan kesombongan mereka untuk berbuat sewenang-wenang  karena merasa kaya.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔