“Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan
bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh
karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al Quran
itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah
orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki
(semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya.
Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan
mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga
datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji”. (Ar Ra’du :
31)
Diriwayatkan oleh At-Thabrani dan lainnya yang bersumber dari Ibnu
Abbas : bahwa kaum Jahiliyyah berkata kepada Nabi SAW : “Jika benar sebagaimana engkau katakana,
perlihatkanlah kepada kami nenek moyang kami yang telah mati terdahulu, agar
kami dapat bercakap-cakap dengannya, dan singkirkanlah gunung-gunung kota Mekah
yang menyempitkan kami”. Maka turunlah ayat ini (Surat Ar Ra’du ayat 31) yang
menegaskan bahwa kaum Jahiliyyah akan tetap kufur walaupun dipenuhi permintaannya.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Athiyah Al-Ufi : bahwa kaum Jahiliyyah menjawab ajakan Nabi SAW (untuk masuk Islam) dengan mengemukakan berbagai syarat, yaitu agar Nabi dapat menyingkrkan gunung-gunung sehingga Mekah menjadi luas dan dapat ditanami, atau mempersingkat jarak di bumi ini sebagaimana Nabi Sulaiman, mendekatkan jarak untuk kaumnya di bumi dengan mempergunakan angin, atau menghidupkan orang mati sebagaimana Nabi Isa menghidupkan orang mati untuk kaumnya. Maka turunlah ayat ini (Surat Ar Ra’du ayat 31) yang menegaskan bahwa mereka akan tetap kufur walaupun segala kehendaknya dikabulkan.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar