“Allah mengetahui apa yang dikandung
oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang
bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya”. (Ar Ra’du : 8)
“Yang mengetahui semua yang ghaib dan
yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi”. (Ar Ra’du : 9)
“Sama saja (bagi Tuhan), siapa
diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan
ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan
(menampakkan diri) di siang hari”. (Ar Ra’du : 10)
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Ar Ra’du
: 11)
“Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat
kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan
mendung”. (Ar Ra’du : 12)
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji
Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah
melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan
mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras
siksa-Nya”. (Ar Ra’du : 13)
Diriwayatkan
oleh At-Thabrani dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Arbad bin
Qais dan Amir bin At-Thufail menghadap kepada Rasulullah SAW di Madinah. Amir
berkata: “Hai Muhammad! Jabatan apa yang akan engkau berikan kepadaku apabila
aku masuk Islam?”. Rasul menjawab: “Hakmu
sama dengan hak kaum muslimin dan kewajibanmu serupa dengan kewajiban mereka”. Ia berkata lagi: “Apakah akan menjadikan aku
pimpinan setelahmu?”. Jawab Nabi: “Itu bukan urusanmu dan juga bukan urusan
kaummu”.
Kemudian mereka
berdua keluar, dan berkatalah Amir kepada Arbad: “Aku akan ajak bicara Muhammad
sehingga ia tidak memperhatikan kamu, dan di saat itulah kamu penggal lehernya”.
Kemudian mereka itu kembali lagi kepada Rasulullah, dan Amir berkata: “Hai
Muhammad! Mari kita bicarakan sesuatu”. Maka berdirilah Rasulullah SAW
bersamanya dan bercakap-cakap dengannya. Pada waktu itu Arbad telah siap-siap
memegang hulu pedang untuk mencabutnya, akan tetapi tangannya tidak berdaya.
Rasulullah berpaling dan melihat perbuatannya itu, kemudian Rasulullah
meninggalkan kedua orang itu dan mereka pulang. Ketika sampai ke kampung Raqm,
Allah mengirimkan petir untuk menyambar Arbad sampai mati. Allah menurunkan
ayat ini (Surat Ar Ra’du ayat 8 - 13) sebagai penegasan bahwa Allah Maha Mengetahui
akan segala sesuatu termasuk yang masih dalam kandungan dan Allah Maha Kuasa
mengatur hidup dan mati makhluk-Nya
Diriwayatkan
oleh An-Nasa’I dan Al-Bazzar yang bersumber dari Anas : bahwa Rasulullah
mengutus seorang sahabatnya kepada pembesar Jahiliyyah untuk mengajaknya kepada
agama Allah. Berkatalah pembesar itu: Apakah Tuhanmu yang engkau ajak supaya aku
menyembahnya itu terbuat dari besi,
tembaga, perak atau emas?”. Utusan itu kembali melaporkan kejadian itu kepada
Rasulullah SAW. Kemudian ia disuruh kembali mengajak pembesar Jahiliyyah sampai
3 kali, dan Allah mengirimkan petir untuk menyambarnya sampai terbakar.
Turunnya ayat ini
(surat Ar Ra’du ayat 13) berkenaan dengan peristiwa tersebut.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar