“Janganlah
kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang
didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut
kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin
membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”.
(At-Taubah : 108)
Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dari Ali
bin Abi Thalhah yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Amir berkata kepada
sebahagian kaum Anshar yang sedang mendirikan masjid: “Teruskanlah, dirikan
masjidmu dan siapkanlah kekuatan dan senjatamu sekuat tenagamu. Aku akan
berangkat ke KAisar Raja Rum dan kembali membawa tentara Rum untuk mengusir
Muhammad dan sahabat-sahabatnya”. Ketika masjid itu selesai dibangun, mereka
datang menghadap kepada Nabi SAW dan berkata: “Kami telah selesai mendirikan
masjid kami, dan kami sangat mengharapkan agar tuan shalat di masjid kami itu”.
Maka turunlah ayat ini (surah At Taubah ayat 108) yang melarang Nabi SAW untuk
shalat di masjid yang dibangun sambil mempersiapkan diri untuk menghancurkan
umat Islam.
Diriwayatkan oleh Al-Wahidi yang
bersumber dari Sa’ad bin Abi Waqash : bahwa kaum munafikin mendirikan masjid
tandingan dari masjid Quba, dengan harapan Abi Amir Ar-Rahib nantinya menjadi
imam mereka di masjid itu apabila ia berkunjung ke sana. Setelah masjid itu
selesa didirikannya, mereka datang menghadap kepada Rasulullah SAW dan berkata:
“Kami telah selesai mendirikan masjid, oleh karena itu kami mengharapkan agar
tuan shalat di masjid kami”. Maka turunlah ayat ini (surah At Taubah ayat 108)
yang melarang Rasulullah shalat di masjid Dhirar, yaitu masjid yang dibangun
untuk menghancurkan umat islam,
Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang
bersumber dari Abi Hurairah : bahwa turunnya ayat “fihi rijalun yuhibbuna an
yatathahharu wallahu yuhibbul mutathahhirin” (surah At Taubah ayat 108)
berkenaan dengan ahli masjid Quba yang suka bersuci (istinja) dengan air.
Diriwayatkan oleh Umar bin Syabbah dalam
menceritakan kejadian-kejadian di Madinah dari Al-Walid bin Abi Sandar
Al-Aslami dari Yahya bin Sahl Al-Anshari yang bersumber dari Sahl Al-Anshari :
bahwa ayat ini (surah At Taubah ayat 108) turun berkenaan dengan ahli Quba yang
suka bersuci (istinja) dengan air.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Atha’ : bahwa orang-orang Quba yang berhadats kecil selalu berwudhu dengan air. Maka turunlah ayat ini (surat At Taubah ayat 108) bekenaan dengan orang-orang yang dicintai Allah, karena kesungguh-sungguhan mereka dalam bersuci.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar