At-Taubah ayat 113

13.11

 

Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam”. (At Taubah : 113)

 

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim dari Sa’id bin Al-Musayyab yang bersumber dari Bapaknya : bahwa Ketika Abu Thalib hamper menghembuskan nafasnya yang terakhir datanglah Rasulullah SAW kepadanya dan di dapatinya Abu Jahl bin Abdullah bin Abi Umayyah berada di sisinya. Bersabda Nabi SAW:  “Wahai pamanku! Ucapkanlah Laa ilaaha illallah, agar dengan mengucapkan itu aku dapat membela paman di hadapan Allah”. Berkata Abu Jahl bin Abdullah: “Hai Abu Thalib, apakah engkau benci kepada agama Abdul Muthalib?”. Kedua orang itu tidak henti-hentinya membujuk Abu Thalib sehingga kalimat terakhir yang ia ucapkan sesuai dengan agama Abdul Muthalib. Bersabda Nabi SAW: “Aku akan mintakan ampun untuk pamanku selagi aku tidak dilarang berbuat demikian”.  Maka turunlah ayat ini (surah At Taubah ayat 113) sebagai larangan untuk memintakan ampun bagi kaum musyrikin. Ayat lain yang diturunkan berkenaan dengan usaha Nabi untuk mengislamkan Abu Thalib ialah surat  Al Ankabut ayat 56 yang menegaskan bahwa Nabi tidak dapat memberikan petunjuk kepada yang ia sayangi selagi tidak diberi petunjuk oleh Allah.

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dan Al-Hakim yang bersumber dari Ali bin Abi Thalib : bahwa Ali bin Abi Thalib mendengar seorang laki-laki sedang memintakan ampun kepada Allah bagi keuda ibu bapaknya yang musyrik. Ali bertanya kepadanya: “Apakah engkau memintakan ampun bagi kedua orang tuamu yang musyrik?”.  Ia pun menjawab: “Ibrahim telah memintakan ampun bagi bapaknya yang musyrik”. Hal ini disampaikan oleh Ali kepada Rasulullah SAW. Maka turunlah ayat ini (surah At Taubah ayat 113) yang melarang kaum Mukminin memintakan ampun bagi kaum musyrik.

Keterangan: Menurut At-Tirmidzi hadits ini hasan.


Diriwayatkan pula oleh Al-Hakim dan Al-Baihaki di dalam kitab  Ad-Dalail yang bersumber dari Ibnu Mas’ud : bahwa pada suatu hari Rasulullah pernah pergi ke kuburan dan duduk di sisi sebuah kubur, serta berdo’a disana lama sekali kemudian menangis, dan Ibnu Mas’ud pun menjadi menangis karena tangisan beliau itu. Rasulullah bersabda: “Kuburan yang aku duduki sisinya itu adalah kuburan ibuku, dan aku minta izin kepada Tuhanku untuk mendo’akan baginya, tetapi Allah tidak memberi izin kepadaku”. Permohonan Nabi itu dijawab dengan turunnya ayat ini (surah At Taubah ayat 113).

Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Buraidah : bahwa Ketika Nabi SAW bersama Buraidah berhenti di Asfan, teringatlah kepada kuburan ibunya. Beliau berwudu dan salat kemudian menangis dan bersabda: “Aku meminta izin kepada Tuhanku agar aku dapat memintakan ampunan untuk ibuku akan tetapi aku dilarang-Nya”. Ayat ini (surah At Taubah ayat 113) turun berkenaan dnegan larangan tersebut.

Keterangan:

Menurut Ibnu hajar ayat ini bisa jadi turun dengan beberapa sebab, mungkin berkenaan dengan Abu Thalib, mungkin juga berkenaan dnegan Ibu Nabi (Aminah), atau berkenaan dengan kisah  Ali, atau kesemuanya itulah yang menjadi sebab turunnya ayat ini.


Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔