An-Nahl ayat 75-76

 

“Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui”. (An Nahl : 75)

“Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?” (An Nahl : 76)

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa firman Allah “dharaballahu matsalan abdan mamlukan...” (surah An Nahl ayat 75) turun sebagai perumpamaan perbedaan antara seorang Quraisy (yang kaya yang dapat berbuat sekehendaknya dengan harta bendanya) dibandingkan dengan budaknya yang tidak dapat berbuat apa-apa. Ayat ini sebagai bantahan terhadap penyamaan Allah dengan berhala.

Dan firman Allah “rajulaini ahadahuma abkamu...” (surah An Nahl ayat 76) turun sebagai perumpamaan perbedaan antara Utsman bin Affan dan budaknya. Budaknya membenci Islam, enggan masuk Islam dan menghalang-halangi Utsman bersedekah dan amar ma’ruf.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Al-Maidah ayat 2

An-Nisa Ayat 105-116

An-Nisa ayat 11 dan 12