“Barangsiapa yang kafir kepada Allah
sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa
kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan
tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah
menimpanya dan baginya azab yang besar”. (An Nahl : 106)
Diriwayatkan
oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Ketika
Nabi SAW hendak hijrah ke Madinah, kaum musyrikin menahan Bilal, Khabbab, serta
‘Ammar bin Yasir. Ammar bin Yasir dapat menyelamatkan diri dengan jalan
mengucapkan kata-kata yang mengagumkan mereka. Ketika sampai kepada Rasulullah
SAW, Ia menceritakan kejadian itu. Nabi bertanya: “Apakah hatimu lapang dikala
berkata demikian itu?”. Ia menjawab: “Tidak”.
Ayat ini (Surah
An Nahl ayat 106) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut yang menegaskan
bahwa Allah tidak akan mengutuk orang yang dipaksa kufur tetapi hatinya tetap
iman.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Mujahid : bahwa ayat ini (surah An Nahl ayat 106) turun Ketika orang-orang Mekah yang beriman dikirimi surat oleh para sahabat dari Madinah agar mereka berhijrah. Mereka berangkat pergi ke Madinah, akan tetapi disusul oleh kafir Quraisy dan dianiayanya sehingga terpaksa mereka mengucapkan kata-kata kufur. Ayat ini (surah An Nahl ayat 106) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut bahwa apabila terpaksa mengucapkan kata-kata kufur akan diampuni oleh Allah SAW asalkan hastinya tetap beriman.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar