Al-Isra ayat 73-76 dan 80

18.44

 

“Dan sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap Kami; dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat yang setia”. (Al-Isra : 73)

“Dan kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir-hampir condong sedikit kepada mereka”, (Al-Isra : 74)

“kalau terjadi demikian, benar-benarlah Kami akan rasakan kepadamu (siksaan) berlipat ganda di dunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun terhadap Kami”. (Al-Isra : 75)

“Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja”. (Al-Isra : 76)


“Dan katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong”. (Al Isra : 80)

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dan Ibnu Abi Hatim dari Ishak dari Muhammad bin Abi Muhammad dari ‘Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal bin Hisyam tokoh-tokoh Quraisy datang menghadap kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Hai Muhammad! Mari kita meminta berkah dari Tuhan Kami, dan kami akan masuk agamamu”. Rasulullah sangat menginginkan mereka masuk Islam, dan merasa kasihan kepada mereka. Maka Allah menurunkan ayat-ayat ini (surah Al Isra ayat 73, 74, 75) yang menegaskan bahwa ajakan mereka tidak perlu diperhatikan karena akan menyesatkan.

Keterangan:

Imam Sayuthi menganggap bahwa hadis ini paling shahih berkenaan dengan asbab turunnya ayat ini, dan sanadnya kuat serta mempunyai syahid.

 

Diriwayatkan oleh Abus-syeikh yang bersumber dari Sa’id bin Jubair dan Ibnu Syihab : bahwa Rasulullah SAW mencium Hajar Aswad. Kaum Quraisy berkata: “Kami tidakakan membiarkan engkau mencium hajar aswad sebelum engkau mencium Tuhan-tuhan kami”. Maka Rasulullah berkata: “Apa salahnya kalau aku berbuat demikian karena Allah mengetahui perbuatan-perbuatan itu”. Maka turunlah ayat tersebut (surah Al Isra ayat 73, 74, 75) sebagai larangan kepada Rasulullah untuk meluluskan permintaan mereka itu.

 

Diriwayatkan oleh Abus-Syeikh yang bersumber dari Jubair bin Nafi : bahwa kaum Quraisy datang menghadap kepada Nabi SAW dan berkata: “Jika engkau betul diutus kepada kami, usirlah orang-orang pengikutmu yang hina dan ‘abid-‘abid itu, nanti kami yang akan menjadi sahabat-sahabatmu”. Nabi condong untuk meluluskan permintaan mereka. Maka turunlah ayat ini (surah Al Isra ayat 73, 74, 75) yang melarang Nabi meluluskan permintaan mereka itu.

 

Diriwayatkan oleh Abus-Syeikh yang bersumber dari Muhammad bin Ka’b Al-Quradhi : bahwa Ketika Nabi SAW membacakan ayat “wan najmi idza hawa...” sampai “afara-aitu mullata wal uzza” (surat Al Qomar ayat 1-19), setan menyelipkan perkataan “tilkal gharaniqul ‘ula wa inna syafa’atuhunna laturtaja”, maka turunlah ayat tersebut di atas (surah Al Isra ayat 73, 74, 75) yang melarang untuk menggubris ocehan setan.

Sejak itu Nabi SAW merasa bingung, sehingga turunlah ayat (surat Al Hajj ayat 52) yang menegaskan bahwa apa-apa yang diturunkan oleh Allah tidak akan dapat dicampur baurkan dengan perbuatan makhluk-Nya.

Keterangan:

Berdasarkan riwayat-riwayat tersebut ayat ini diturunkan di Mekah dan ada pula orang yang menganggap bahwa ayat-ayat ini diturunkan di Madinah berdasakan riwayat di bawah berikut

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dari Al-Ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas (hadis ini sanadnya dha’if) : bahwa suatu kaum berkata kepada Nabi SAW: “Berilah kami tempo satu tahun agar kami dapat mengumpulkan dan menerima hidayah untuk Tuhan-tuhan kami. Jika sudah banyak terkumpul akan masuk Islam”. Hampir saja Rasulullah SAW memberi tempo kepada mereka. Maka turunlah ayat ini (surat Al Isra ayat 73, 74, 75) sebagai larangan untuk mengabulkan permintaan mereka.

 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Al-Baihaki di dalam Ad-Dalail dari hadis Syahr bin Hausyab yang bersumber dari Abdurrahman bin Ghanam : bahwa orang-orang Yahudi datang (untuk menghasut) kepada Nabi SAW dengan berkata: “Sekiranya engkau benar-benar seorang Nabi, pergilah ke Syam, karena Syam itu tempat berkumpul dan tempat tinggal para Nabi”. Rasulullah percaya akan omongan mereka dan berkesan di dalam hatinya. Ketika peristiwa Tabuk Rasulullah bermaksud menuju Syam. Sesampainya di Tabuk Allah menurunkan ayat-ayat ini (Al Isra ayat 73, 74, 75) diakhiri dengan ayat 76, sebagai pemberitahuan kepada Rasulullah bahwa kaum Yahudi itu bermaksud mengeluarkan beliau dari Madinah, dan diperintah supaya pulang kembali ke Madinah. Berkata Jibril kepada Nabi SAW: “Mintalah kepada Tuhanmu karena tiap-tiap Nabi ada permintaannya”. Maka Nabi berkata: “Apa yang engkau suruh aku minta kepada-Nya”. Jibril berkata: “Mohonlah: ‘Rabbi adkhilni mudkhala shidqin wa akhrijni mukhraja shidqin waj’al li min ladunka sulthanan Nashira” (surah Al Isra ayat 80).

Ayat ini (surat Al Isra ayat 73, 74, 75, 76 dan 80) turun berkenaan dengan keharusan Rasulullah pulang dari Tabuk.

Keterangan:

Hadis ini mursal, sanadnya dha’if dan ada syahidnya (saksinya) seperti hadis di bawah ini

 

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa ayat ini (surah Al Isra ayat 80) turun saat Nabi melaksanakan hijrah dari Mekah ke Madinah.

Keterangan:

Berdasarkan riwayat ini jelaslah bahwa ayat ini diturunkan di Mekah dan Ibnu Marduwaih meriwayatkan dengan lafadz yang jelas.


Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔