Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

An-Nisa ayat 60

Gambar
“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thagut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thagut itu. Dan setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya”. (An Nisa : 60) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan At-Thabrani dengan sanad yang sahih yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Abu Barzah Al-Aslami seorang pendeta Yahudi biasa mengadili kaumnya dan menyelesaikan perselisihan di antara mereka. Pada suatu waktu datanglah kaum muslimin meminta bantuan penyelesaian daripadanya. Maka turunlah ayat tersebut di atas (An-Nisa ayat 60) sebagai teguran untuk meminta bantuan penyelesaian kepada thagut. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari ‘Ikrimah atau Sa’id yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Jallas bin Ash-Shamit, Mu’thib bin Qusyair, Rafi’ bin Zaid, dan Basyar yang mengaku-ngaku beragama Islam, ketika di...

An-Nisa ayat 58

Gambar
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”. Diriwayatkan oleh Ibnu Marduwaih dari Al-Kalbi dari Abi Shaleh yang bersumber dari Ibnu Abbas: bahwa setelah Fathu Makkah (pembebasan Mekah) Rasulullah Saw memanggil Utsman bin Thalhah untuk meminta kunci Ka’bah, Ketika Utsman datang menghadap Nabi untuk menyerahkan kunci, berdirilah Abbas dan berkata: “Ya Rasulallah, demi Allah serahkan kunci itu kepadaku untuk saya rangkap jabatan tersebut dengan jabatan siqayah (urusan pengairan)”. Utsman menarik kembali tangannya. Maka bersabdalah Rasulullah: “Berikanlah kunci itu kepadaku wahai Utsman!” Utsman berkata: “Inilah dia, amanat dari Allah”, maka berdirilah Rasulullah membuka Ka’bah dan terus keluar untuk thawaf di Baitulla...

An-Nisa ayat 59

Gambar
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya, dan orang-orang yang memegang kekuasaan di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunnah Nabi), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (An-Nisa : 59) Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas dengan riwayat ringkas: bahwa turunnya ayat ini (An-Nisa ayat 59) berkenaan dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais ketika diutus oleh Nabi Saw memimpin suatu pasukan. Keterangan: Menurut Imam Ad-Dawudi riwayat tersebut menyalahgunakan nama Ibnu Abbas, karena cerita mengenai Abdullah bin Hudzafah itu adalah sebagai berikut: “Di saat Abdullah marah-marah pada pasukannya ia menyalakan api unggun, dan memerintahkan pasukannya untuk terjun ke dalamnya. Pada waktu itu sebagian menolak dan sebagian lagi hampir menerjunkan dir...

An-Nisa ayat 51-54

Gambar
“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al-Kitab? Mereka percaya kepada yang disembah selain Allah dan thagut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Mekah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman”. (An Nisa : 51) “Mereka itulah orang-orang yang dikutuki Allah. Barangsiapa yang dikutuk Allah, niscaya kamu sekali-kali tidak akan memperoleh penolong baginya”. (An Nisa : 52) “Ataukah ada bagi mereka bahagian dari kerajaan (kekuasaan)? Kendatipun ada, mereka tidak akan memberikan sedikit pun (kebajikan) kepada manusia”. (An Nisa : 53) “Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepada manusia itu? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar”. (An Nisa : 54) Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas : ketika Ka’b bin Al-Asyraf (Yahudi) datang ke Me...

An-Nisa ayat 49

“ Tidakkah kamu perhatikan orang yang menganggap dirinya bersih? Sebenarnya Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya dan mereka tidak dianiaya sedikit pun”. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari ‘Ikrimah, Mujahid, Abi Malik dan lainnya: bahwa orang-orang Yahudi mementingkan menyuruh anak-anaknya shalat dan mementingkan anak-anaknya berkurban dan mereka menganggap bahwa dengan perbuatannya itu bebaslah kesalahan dan dosanya. Maka Allah turunkan ayat tersebut diatas (An-Nisa ayat 49) sebagai teguran kepada orang yang menganggap dirinya bersih dari dosa dengan jalan seperti itu”.

An-Nisa ayat 48

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan At-Thabrani yang bersumber dari Abi Ishak Al-Anshari: bahwa seorang laki-laki menghadap kepada Rasulullah Saw dan berkata: “Keponakan saya tidak mau meninggalkan perbuatan haram”. Nabi bersabda: “Apa agamanya?” Ia menjawab: “Ia suka shalat dan bertauhid kepada Allah”. Bersabda Nabi: “Suruhlah ia meninggalkan agamanya atau belilah agamanya!”. Orang tersebut melaksanakan perintah Rasul tetapi keponakannya itu menolak tawarannya, dan ia kembali kepada Nabi Saw dan berkata: “Saya dapati dia sangat sayang akan agamanya”. Maka turunlah ayat tersebut diatas (An-Nisa ayat 48), sebagai penjelasan bahwa Allah akan mengampuni segala dosa orang yang dikehendaki-Nya (kecuali syirik).