Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

An-Nisa ayat 100

Gambar
“ Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dimaksud), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (An-nisa : 100) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abu Ya’la dengan sanad yang jayyid (baik) yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Dhamrah bin Jundab keluar dari rumahnya untuk berhijrah, dan berkata kepada keluarganya: “Gotonglah saya dan hijrahkanlah saya dari tanah musyrikin ini ke tempat Rasulullah Saw”. Di tengah perjalanan sebelum sampai kepada Nabi, ia wafat. Maka turunlah ayat ini (An-Nisa ayat 100) sebagai janji Allah terhadap orang-orang yang gugur disaat melaksanakan tugas agama Allah. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’id bin Jubair: bahwa Abi Dhamrah Az-Zurqi ter...

An-Nisa ayat 97 - 98

Gambar
“ Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya: “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab: “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah)”. Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah dari bumi itu?”. Orang-orang itu tempatnya ialah Jahannam, dan jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali”. (An Nisa : 97) “ Kecuali mereka yang tertindas baik laki-laki atau wanita ataupun anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mengetahui jalan (untuk hijrah)”. (An Nisa : 98) Diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa diantara pasukan musyrikin terdapat kaum Muslimin Mekah (yang masih lemah imannya) yang turut bertempur menentang Rasulullah Saw sehingga ada yang terbuhuh karena panah atau pedang pasukan Rasulullah. Maka turunlah ayat ini (An Nisa ayat 97) sebagai penjelasan hukum bagi muslimin yang lemah imannya, yang mengani...

An-Nisa ayat 95

Gambar
“ Tidaklah sama antara mukmin (yang tidak turut berjihad) yang tidak mempunyai uzur dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang  yang berjihad atas orang-orang yang duduk dengan pahala yang besar”. (An Nisa ayat 95) Diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang bersumber dari Al-Barra. diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan lainnya dari Zaid bin Tsabit dan At-Thabarani dari Zaid bin Arqam dan Ibnu Hibban dari Al-Falatan bin Ashim seperti riwayat berikut: bahwa ketika turun ayat “ La yastawil qa’iduna minal mu’minina” (An Nisa ayat 95) bersabdalah Nabi Saw: “Panggillah si anu”. Maka datanglah ia membawa tinta dengan alat tulisnya. Bersabdalah Rasulullah Saw: “Tulislah “ La yastawil qa’iduna minal mu’minina” . Di belakang Rasulullah Saw ada Ibnu Ummi Mak...

An-Nisa ayat 94

Gambar
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berjihad) di jalan Allah, maka telitilah dan jangan kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ‘salam’ kepadamu: “Kamu bukan seorang Mukmin” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu. Oleh karena itu telitilah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (An Nisa ayat 94) Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Tirmidzi, Al-Hakim dan lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa seorang laki-laki dari Bani Sulaim yang sedang menggiring dombanya bertemu dengan segolongan sahabat Nabi Saw. Ia mengucapkan salam kepada mereka. Mereka berkata: “Dia memberi salam dengan maksud untuk menyelamatkan diri dari kita”. Mereka pun mengepung dan membunuhnya, serta membawa dombanya kepada Rasulullah Saw. Maka turunlah ayat ini (An-Nisa ayat 94) sebagai teguran agar berhati...

An-Nisa ayat 93

Gambar
“Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam; kekal ia didalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya”. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Juraij yang bersumber dari ‘Ikrimah : bahwa ayat ini (An-Nisa ayat 93) turun berkenaan dengan seorang Anshar yang membunuh saudara Miqyas bin Shahabah. Oleh Nabi Saw dibayarkan diatnya (denda) kepada Miqyas tetapi setelah ia menerima diatnya, ia menerkam pembunuh adiknya dan membunuhnya. Maka bersabdalah Rasulullah Saw : “Aku tidak menjamin keselamatan jiwanya, baik di bulan halal maupun di bulan haram”. Miqyas terbunuh di dalam fathu Makah . Ayat ini (An Nisa ayat 93) merupakan dasar hukum qishash.

An-Nisa ayat 92

Gambar
“ Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh tersebut), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum yang memusuhimu, padahal ia mukmin, maka (hendaklah si pembunuh) memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Dan jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Maka barangsiapa yang tidak memperolehnya (mampu), maka hendaklah ia (si pembunuh) bershaum dua bulan berturut-turut untuk penerimaan tobat dari Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (An Nisa : 92) Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang ...

An-Nisa ayat 90

Gambar
“ Kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kaum sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. Tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi  kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu, maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka”. (An Nisa ayat 90) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi HAtim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Al-Hasan: bahwa Suraqah bin Malik Al-Mudlaji telah bercerita bahwa ketika Nabi Saw mendapat kemenangan di peristiwa Badar dan Uhud dan orang-orang di sekeliling Madinah masuk Islam, ia mendengar bahwa Nabi akan mengirim pasukan Khalid bin Walid ke kaumnya (Bani Mudlaj). Ia menghadap Rasulullah Saw dan berkata: “Saya mohon perlindungan tuan dengan sungguh-s...

An-Nisa ayat 88

Gambar
“Maka mengapa kamu menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya”. (An Nisa ayat 88) Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan lainnya yang bersumber dari Zaid bin Tsabit : bahwa ketika terjadi pertempuran Uhud sebagian dari pasukan Rasulullah SAW pulang kembali ke Madinah. Di kalangan para sahabat timbul dua pendapat, sebagian mengatakan agar dibunuh orang yang mengundurkan diri itu dan sebagian lagi melarangnya. Maka Allah menurunkan ayat ini (An-Nisa ayat 88) sebagai teguran untuk berselisih dalam menghadapi kaum munafik yang telah jelas kekufurannya. Diriwayatkan oleh Sa’id bin Manshur dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sa’ad bin Mu’adz : Ketika Rasulullah Saw berkhotbah dan diantaranya bersabda: “Siapakah ...