Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Al-Hajj ayat 60

Gambar
  “Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun” . (QS. Al-Hajj : 60)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Muqatil : bahwa ayat ini (Surat Al Hajj ayat 60) turun berkenaan dengan suatu rombongan kaum Muslimin utusan Nabi SAW yang bertemu dengan kaum Musyrikin dua hari sebelum habis bulan Muharram. Berkatalah sesama kaum Musyrikin: “Serbulah sahabat-sahabat Muhammad, karena mereka mengaharamkan perang pada bulan Muharram”. Para sahabat meminta dengan sangat kepada kaum Musyrikin untuk tidak menyerang kepada mereka karena mereka tidak dibolehkan oleh Allah berperang pada bulan haram. Akan tetapi kaum musyrikin menolak permintaan ini, bahkan mereka terus menyerang, sehingga terpaksa kaum muslimin melawannya dan mendapat kemenangan. Ayat ini (surah Al Hajj ayat 60) membenarkan tindakan kaum mu...

Al-Hajj ayat 52

Gambar
  “Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitanpun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al-Hajj : 52)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, Ibnu Jarir dan Ibnul Mundzir dengan sanad yang shahih yang bersumber dari Sa’id bin Jubair. Diriwayatkan pula oleh Al-Bazzar dan Ibnu Marduwaih melalui jalan lain dari Sa’id bin Jubair yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa ketika Nabi SAW di Mekah membaca surat “ wannajmi idza hawa ” dan sampai dengan ayat : ‘ afara aitumul lata wal ‘uzza wa manata tsalitsatal ukhra ”, setan menyelipkan pada lidahnya : “ Tilkal ghaniqul ‘ula wa inna syafa’atuhunna laturtaja ”. Berkatalah kaum Musyrikin: “Dia belum pernah menyebut-nyebut dan menuji Tuhan kita sebelum ini”. Setelah Nabi sampai pada ba...

Al-Hajj ayat 39

Gambar
  “ Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu”. (QS. Al-Hajj : 39)   Diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi dan Al-Hakim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa ketika Nabi SAW hijrah dari Mekah, berkatalah Abu Bakar: “Mereka mengusir nabi mereka, pasti mereka akan dibinasakan”. Maka turunlah ayat ini (Surat Al Hajj ayat 39) yang memberi kelonggaran untuk berperang karena diantara mereka ada yang dianiaya dan dibunuh. (Menurut Tirmidzi hadis ini hasan sedang menurut Al-Hakim shahih)

Al-Hajj ayat 37

Gambar
  “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik ”. (Q.S. Al-Hajj : 37)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Juraij : bahwa orang-orang Jahiliyyah membalur Baitullah dengan daging unta dan darahnya. Berkatalah sahabat-sahabat Nabi SAW: “Kita lebih berhak membalur Baitullah”. Maka turunlah ayat ini (Surah Al Hajj ayat 37) yang menegaskan bahwa Allah tidak akan menerima daging dan darah kurban mereka, akan tetapi Allah akan menerima takwanya.

Al-Hajj ayat 27

Gambar
  “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh”. (Q.S. Al-Hajj : 27)   Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid : bahwa diantara Kaum Mukminin yang naik haji ada yang tidak berkendaraan. Maka turunlah ayat ini (Surat Al Hajj ayat 27) yang memerintahkan agar membawa bekal dan diizinkan berkendaraan dan membawa dagangan.

Al-Hajj ayat 25

Gambar
  “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih”. (Q.S. Al-Hajj : 25) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Rasulullah Saw pernah mengutus Abdullah bin Anis beserta dua orang lainnya dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Dalam perjalanan mereka saling bermegah diri dengan turunan masing-masing, sehingga Abdullah bin Anis marah dan membunuh orang Anshar tersebut. Kemudian ia murtad dari agama Islam dan lari ke Mekah. Maka turunlah ayat ini (surah Al Hajj ayat 25) sebagai celaan terhadap perbuatan seperti itu.