Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2023

At-Taubah ayat 92

Gambar
  “dan tiada (pula) berdosa atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: "Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu". lalu mereka kembali, sedang mata mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan”. (At Taubah : 92)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Al-Ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa ketika Rasulullah SAW memerintahkan orang-orang berangkat jihad bersamanya, datanglah segolongan sahabat di bawah pimpinan Abdullah bin Maqil Al-Muzani yang berkata: “Ya Rasulullah! Berilah kami tunggangan”. Rasulullah menjawab: “Demi Allah tidak ada lagi tunggangan yang dapat mengangkut kalian”. Berlinanglah air mata mereka menyesali dirinya karena tidak punya bekal dan tunggangan untuk turut berjihad. Maka turunlah ayat ini (Surah At Taubah ayat 92) sebagai kelonggaran bagi orang-orang yang tidak turut berjihad karena kekurangan bekal dan angkut...

At-Taubah ayat 91

Gambar
  “ Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (At Taubah : 91)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Zaid bin Tsabit : bahwa ketika Zaid bin Tsabit menjadi penulis Rasulullah SAW dan sedang menulis surah At Taubah sampai ayat perintah jihad, ia meletakkan penanya di telinganya. Rasulullah SAW menunggu wahyu kelanjutannya. Datanglah seorang buta bertanya: “Bagaimana saya yang buta ya Rasulullah?”. Maka turunlah ayat ini (surah At Taubah ayat 91) yang memberikan kelonggaran tidak ikut berjihad kepada orang yang lemah, sakit cacat ataupun miskin, asal mereka ikhlas kepada Allah SWT.

At-Taubah ayat 84

Gambar
  “Dan janganlah kamu sekali-kali mensalatkan (jenazah) seorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik”. ( At Taubah : 84)   Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim yang bersumber dari Ibnu Umar dan bersumber pula dari Amir, Anas, Jabir dan lainnya : bahwa ketika Abdullah bin Ubay mati, datanglah anaknya kepada Rasulullah SAW meminta qamish Rasul untuk kain kafan bapaknya. Rasulullah SAW memberikannya. Ia pun meminta agar supaya Rasulullah bersedia mensalatkan mayit bapaknya. Ketika Rasulullah akan melaksanakan salat mayit Umar bin Khattab berdiri memegang baju Rasulullah dan berkata: “Ya Rasulullah apakah tuan akan salatkan dia padahal Allah telah melarang mensalatkan mayit kaum munafik”. Ia menjawab: “Allah menyuruh memilih dengan firman-Nya: ‘Mintakan ampun atau tidak memintakan ampun bagi mereka, jika engkau mintakan ampun bagi mereka ...

At-Taubah ayat 81

Gambar
  “ Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berjihad) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka mengetahui” . (At Taubah : 81)   D iriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Rasulullah SAW memerintahkan bangkit jihad beserta beliau di musim panas. Berkatalah beberapa orang diantara yang hadir:   Ya Rasulullah! Sekarang sedang panas Terik, kami tidak kuat keluar berjihad di waktu panas begini. Oleh karena itu janganlah berangkat di waktu panas”. Maka turunlah akhir ayat ini (surat At Taubah ayat 81) yang menegaskan bahwa neraka jahannam itu lebih panas.   Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Muhammad bin Ka’ab Al-Quradhi : bahwa pada waktu panas Terik Rasulullah SAW...

At-Taubah ayat 79

Gambar
  “(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih”. (At Taubah : 79)   Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim yang bersumber dari Abi Mas’ud, Diriwayatkan pula dari Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Abi Hurairah, Abi Ukail, Abi Sa’id Al-Khudri, Ibnu Abbas dan Umairah binti Suhail bin Rafi : bahwa Ketika turun ayat perintah mengeluarkan zakat (surat At Taubah ayat 103), Abi Mas’ud sebagai tukang pikul, mengeluarkan zakat dari hasil pikulannya. Di saat itu apabila ada orang-orang yang bersedekah banyak, kaum munafikin berkata bahwa ia riya’, dan apabila yang bersedekah sedikit, mereka berkata “Allah tidak menginginkan sedikit”. Maka turunlah ayat ini (surat At Taubah ayat 79) sebagai anca...

At-Taubah ayat 75-77

Gambar
  “Dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh”. (At Taubah : 75) “Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran)”. (At Taubah : 76) “Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta”. (At Taubah : 77)   Diriwayatkan oleh At-Thabrani, Ibnu Marduwaih, Ibnu Abi Hatim dan Al-Baihaki dari kitab Ad-Dala’il dengan sanad Dhaif yang bersumber dari Abi Umamah. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Marduwaih dari Ufi yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Tsa’labah bin Hatib berkata kepada ...

At Taubah ayat 74

Gambar
  “Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya, dan mereka tidak mencela (Allah dan Rasul-Nya), kecuali karena Allah dan Rasul-Nya telah melimpahkan karunia-Nya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan akhirat; dan mereka sekali-kali tidaklah mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di muka bumi”. (At Taubah : 74)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas, diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ka’ab bin Malik dari Abi Sa’ad di dalam At-Tabaqat yang bersumber dari Urwah : bahwa Al-Jallas bin Suaid bin As-Shamit termasuk orang yang meninggalkan diri tidak mau mengiku...

At-Taubah ayat 65-66

Gambar
  “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (At-Taubah : 65) “Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa” . (At-Taubah : 66)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang  bersumber dari Ibnu umar : bahwa seorang laki-laki pada pertempuran Tabuk berkata di dalam majelis: “Kami tidak pernah mendapat kitab seperti Quran mereka, tidak pernah melihat orang yang lebih mementingkan perutnya, lebih pembohong dari mereka, dan lebih pengecut waktu berhadapan dengan musuh”. Berkatalah yang lainnya: “Engkau dusta, dan engkaulah benar-benar seorang munafik, akan kukatakan hal...

At-Taubah ayat 61

Gambar
  “Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya". Katakanlah: "Ia mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu". Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih”. (At-Taubah : 61)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Nabtal bin Al-Harts datang kepada Rasulullah SAW duduk dan mendengarkan pembicaraan Rasul. Ceritanya ini disampaikan kepada kaum Munafikin dengan menambahkan bahwa Muhammad itu “ udzun ” (orang yang selalu mempercayai omongan orang lain) sebagai ejekan kepada Nabi SAW. Maka turunlah ayat ini (Surat At-Taubah ayat 61) berkenaan dengan diri Nabtal itu. Ayat ini membenarkan bahwa Nabi itu orang yang suka mempercayai pembicaraan yang baik, iman kepada Allah dan percaya kepada omongan orang mukmin

At-Taubah ayat 58

Gambar
  “ Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah” . (At-Taubah : 58)   Diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang bersumber dari Abi Sa’id Al-Khudri. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Jabir : bahwa ketika Rasulullah membagi-bagikan sedekah, datanglah Dzul-Khuwaishirah seraya berkata : “Hendaklah kamu bersikap adil”. Nabi SAW menjawab: “Celakalah kau, siapa pula yang berbuat adil jika aku tidak berbuat adil”. Ayat ini (Surat At-Taubah ayat 58) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut yang menegaskan bahwa orang-orang yang menganggap tidak adil itu disebabkan karena mereka tidak mendapat bagian”.

At-Taubah ayat 53

Gambar
  “Katakanlah: "Nafkahkanlah hartamu, baik dengan sukarela ataupun dengan terpaksa, namun nafkah itu sekali-kali tidak akan diterima dari kamu. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik”. (At-Taubah : 53)   Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa turunnya ayat ini (Surat At-Taubah ayat 53) berkenaan dengan ucapan Al-Jaddu bin Qais ketika diperintahkan berangkat berjihad: “Aku tidak kuat melihat wanita dan mudah tergila-gila. Oleh karena itu aku menyumbangkan hartaku saja”. Ayat ini (Surat At-Taubah ayat 53) menegaskan bahwa berapa pun banyaknya harta benda kaum munafikin yang disumbangkan tidak akan diterima Allah SWT.

At-Taubah ayat 50

Gambar
  “Jika kamu mendapat suatu kebaikan, mereka menjadi tidak senang karenanya; dan jika kamu ditimpa oleh sesuatu bencana, mereka berkata: "Sesungguhnya kami sebelumnya telah memperhatikan urusan kami (tidak pergi berjihad)" dan mereka berpaling dengan rasa gembira” . (At-Taubah : 50)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Jabir bin Abdillah : bahwa orang-orang munafik yang meninggalkan diri di Madinah (tidak berangkat ke Tabuk) menyiarkan berita buruk tentang keadaan Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya dengan mendapat kepayahan dalam perjalanan dan banyak yang binasa. Akan tetapi sampai berita yang sesungguhnya, bahwa Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya beada dalam keadaan sehat wal afiat sehingga terbongkar kebohongan mereka dan mereka merasa tidak senang karenanya. Maka turunlah ayat ini (Surat At-Taubah ayat 50) yang menegaskan beberapa sifat kaum munafikin.

At-Taubah ayat 49

Gambar
  “Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya keizinan (tidak pergi berjihad) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah". Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir”. (At-Taubah : 49)   Diriwayatkan oleh At-Thabrani, Abu Na’im dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Ibnu Abbas. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Jabir bin Abdillah : bahwa Ketika Nabi SAW akan berangkat ke medan pertempuran    Tabuk bersabda kepada Jaddu bin Qais: “Hai Jaddu! Bagaimana pendapatmu tentang pertempuran dengan Bail Ashfar (Romawi)?”. Ia menjawab: “Wahai Rasulullah! Saya seorang yang mudah tertarik kepada Wanita, dan akan tergila-gila jika saya melihat Romawi, oleh karena itu izinkanlah saya untuk tidak ikut berjihad dan janganlah saya diberi cobaan”. Maka turunlah ayat ini (Surat At-Taubah ayat 49) sebagai penegasan bahwa alasa...

At-Taubah ayat 43

Gambar
  “ Semoga Allah memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berjihad), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta”. (At-Taubah : 43)   Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Amr bin Maimun Al-Azadi : bahwa Rasulullah pernah mengerjakan dua hal sebelum diperintahkan oleh Allah SWT, yaitu memberi izin kepada kaum munafik (untuk tidak ikut berjihad) dan mengambil uang tebusan dari tawanan-tawanan. Ayat ini (Surat At-Taubah ayat 43) turun sehubungan dengan peristiwa tersebut, yang menegaskan bahwa Allah memaafkan atas tindakan Rasulullah.

At-Taubah ayat 38 - 41

Gambar
  "Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berjihad) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit". (At-Taubah : 38) "Jika kamu tidak berangkat, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (At-Taubah : 39) "Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita...

At-Taubah ayat 37

Gambar
  “Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu. Mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat menyesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (Setan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir” . (At-Taubah : 37)   Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abi Malik : bahwa kaum kafir menjadikan tiga belas bulan untuk tiap tahun sehingga jatuhnya bulan Muharram itu pada bulan shafar, dengan demikian mereka dapat menghalalkan hal-hal yang diharamkan dalam bulan Muharram. Maka Allah menurunkan ayat ini (Surat At-Taubah ayat 37) yang menegaskan bahwa perbuatan seperti itu hanyalah menambah kekufuran mereka.

At Taubah ayat 30

Gambar
  “Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?”. (At Taubah : 30)   Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Salam Ibnu Musykam, Nu’man bin Aufa, Muhammad bin Dihyah, Syas bin Qais dan Malik bin As-Shaif menghadap kepada Rasulullah SAW seraya berkata: “Bagaimana kami bisa mengikuti tuan, padahal tuan telah meninggalkan kiblat kami, dan tidak menganggap Uzair sebagai putra Allah”. Dalam peristiwa inilah turunnya ayat ini (Surat At Taubah ayat 30) yang menegaskan bahwa ucapan Yahudi itu sama dengan ucapan kaum kafir sebelum mereka yang telah dibinasakan oleh Allah.

At-Taubah ayat 28

Gambar
"Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" . (At-Taubah : 28) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa kaum musyrikin biasa datang ke Mekah membawa makanan untuk dijualnya di sana. Setelah kaum musyrikin dilarang datang ke Mekah (dengan turunnya bagian pertama dari ayat 28 surat At-Taubah itu), kaum muslimin berkata: “Darimana kita dapat makanan?” Maka Allah menurunkan kelanjutan ayat ini (Surat At-Taubah ayat 28) yang menegaskan bahwa Allah akan memberikan kecukupan dengan karunia-Nya. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Abus-Syeikh yang bersumber dari Sa’id bin Jubair, demikian pula yang bersumber dari ‘Ikrimah, Athiyah Al-Ufi, Dhahhak, Qatadah dan lainnya : bahw...

At-Taubah ayat 25

Gambar
"Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan pertempuran yang banyak, dan (ingatlah) peristiwa Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai". (At-Taubah : 25) Diriwayatkan oleh Al-Baihaki dalam kitab Ad-Dalail yang bersumber dari Rabi’ bin Anas : bahwa seorang yang ikut dalam pertempuran Hunain berkata: “Kita tidak akan kalah sekarang ini karena benyaknya jumlah pasukan kita”. Pada waktu itu jumlah pasukan kaum mukminin sebanyak dua belas ribu orang. Mendengar perkataan itu Nabi SAW merasa sesak dadanya. Turunnya ayat ini (Surat At-Taubah ayat 25) berkenaan dengan peristiwa besar yang dialami kaum mukminin dalam peristiwa Hunain karena merasa bangga dengan banyaknya pasukan mereka.

At-Taubah ayat 23 dan 24

Gambar
  “Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (At-Taubah : 23) “Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (At-Taubah : 24) Diriwayatkan oleh Al-Faryabi yang bersumber dari Ibnu Sirin. Diriwayatkan pula oleh 'Abdurrazzaq yang bersumber dari As-Syu'bi :  bahwa Ali bin Abi Thalib datang ke Mekah dan berkata kepada Al-Abbas: "Wahai pamanku tidakkah engkau ingin hijrah ke Madinah untuk mengikuti Rasulu...

At-Taubah ayat 17 – 22

Gambar
  "Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu memakmurkan mesjid-mesjid Allah, sedang mereka mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di dalam neraka". (At-Taubah : 17) "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk" .   (At-Taubah : 18) "Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta bejihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim ".  (At-Taubah : 19) "orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda da...

At-Taubah ayat 14

Gambar
  “Lawan (hadapi)lah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman” . (At-Taubah : 14)   Diriwayatkan oleh Abus-Syeikh yang bersumber dari Qatadah dan ‘Ikrimah :   bahwa ayat ini (Surat At-Taubah ayat 14) turun berkenaan dengan suku Khuza’ah yang membunuh Bani Bakr di Mekah. Diriwayatkan oleh Abus-Syeikh yang bersumber dari As-Suddi : bahwa yang dimaksud dengan: Yasyfi shudura qaumin mu’minin adalah suku Khuza’ah yang menjadi sekutu Nabi SAW yang hatinya sembuh karena dapat menuntut bela diri Bani Bakr.

Al-Anfal ayat 75

Gambar
  “Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu (juga). Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” . (Al-Anfal : 75)   Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Zubair : bahwa seorang muslim telah membuat perjanjian dengan yang lainnya untuk saling waris-mewarisi hartanya. Maka turunlah ayat ini (Surat Al Anfal ayat 75) yang menegaskan bahwa harta waris itu diutamakan diberikan kepada kaum keluarga yang sudah ada ketentuannya.   Diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dari Hisyam bin ‘Urwah yang bersumber dari bapaknya : bahwa Rasulullah SAW menjadikan Zubair bin Awwam dengan Ka’b bin Malik sebagai saudara. Zubair berkata: “Ketika aku melihat Ka’b kena luka parah di peristiwa Uhud, aku berkata bahwa apabila ia gugur maka terputuslah...

Al-Anfal ayat 73

Gambar
  “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar” . (Al-Anfal : 73)   Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Abus-Syeikh dari As-Suddi yang bersumber dari Abu Malik : bahwa seorang Mukmin bertanya tentang pemberian harta waris kepada anggota keluarga yang termasuk kaum musyrikin. Maka turunlah ayat ini (Surat Al Anfal ayat 73) yang menegaskan bahwa kaum musyrikin selalu saling membantu sesamanya dan kaum muslimin pun harus saling membantu sesamanya. Oleh karena itu kaum muslimin tidak dibenarkan menyerahkan harta waris kepada mereka.

Al-Anfal ayat 70

Gambar
  “ Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu: "Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu". Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ”. (Al-Anfal : 70) Diriwawyatkan oleh At-Thabrani di dalam kitab Al-Ausath yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Al-‘Abbas berkata: “Demi Allah, ayat ini (Surat Al Anfal ayat 70) turun berkenaan dengan diriku Ketika aku mengingatkan Rasulullah SAW bahwa aku telah masuk Islam dan meminta kembali hartaku sebanyak 20 uqiyah emas yang dalam pertempuran dan mengharap ampunan dari Allah. Sebagai penggantinya Rasulullah memberikan kepadaku dua puluh orang ‘abid yang sekarang memperdagangkan hartaku dengan jujur yang sangat menguntungkan”. Ayat ini (Surat Al Anfal ayat 70) menegaskan bahwa Allah akan memberikan yang lebih baik daripada apa yang telah dirampas kepada tawanan-tawanan yang masuk Isl...

Al-Anfal ayat 67 dan 68

Gambar
  “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” . (Al-Anfal : 67) “Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil”. (Al-Anfal : 68)   Diriwayatkan oleh Ahmad dan lainnya yang bersumber dari Anas : bahwa Nabi SAW bermusyawarah dengan para sahabatnya memperbincangkan hal tawanan Badar. Rasulullah bersabda:  “Sesungguhnya Allah telah memenangkan kalian dan mengalahkan mereka. Bagaimana pendapat kalian mengenai tawanan ini?” Umar berkata: “Ya Rasulallah! Penggallah batang leher mereka”. Rasulullah tidak menerima sarannya itu. Abu Bakar berkata: “Ampunilah mereka dan terimalah dari mereka (tebusan)”. Lalu Rasulullah mengampuni mereka dan menerima fida (tebusan). Kedua ayat ini (surat Al Anfa...

Al-Anfal ayat 65 dan 66

Gambar
  “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berjihad. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti” . (Al-Anfal : 65) “Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang kafir; dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ribu orang, dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar” . (Al-Anfal : 66)   Diriwayatkan oleh Ishak bin Rahawaih di dalam musnadnya yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Ketika turun ayat (surat Al-Anfal ayat 65) yang mewajibkan berjihad satu melawan sepuluh, kaum muslimin   merasa keberatan...

Al-Anfal ayat 64

Gambar
  “Hai Nabi, cukuplah Allah (menjadi Pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu” . (Al-Anfal : 64)   Diriwayatkan oleh Al-Bazzar dengan sanad yang dha’if dari ‘ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Ketika Umar masuk Islam kaum musyrikin berkata: “kekuatan kita dengan kekuatan kaum Muslimin telah seimbang sekarang”. Maka turunlah ayat ini (Surat Al-Anfal ayat 64) sebagai penambah semangat Rasulullah dalam menghadapi kaum musyrikin. Diriwayatkan oleh At-Thabrani dan lainnya dari Sa’id bin Jubair yang bersumber dari Ibnu Abbas : bahwa Ketika kaum Muslimin telah mencapai jumlah tiga puluh Sembilan orang (laki-laki dan perempuan) dan menjadi empat puluh orang dengan masuk Islamnya Umar, maka turunlah ayat ini (Surat Al-Anfal ayat 64) yang menegaskan bahwa Allah dan orang-orang yang telah beriman, cukup bagimu dalam melawan kaum musyrikin. Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dengan sanad sahih yang bersumber dari Sa’id bin Jubair : bahwa setelah ka...

Al-Anfal ayat 58

Gambar
  “Dan jika kamu khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat”. (Al-Anfal : 58)   Diriwayatkan oleh Abus-Syeikh yang bersumber dari Ibnu Syihab : bahwa Jibril datang kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Engkau telah meletakkan senjata, dan tetap berusaha mengajak mereka melaksanakan perdamaian, Allah telah mengizinkan kamu menggempur Bani Quraidhah yang telah mengkhianatimu, maka berangkatlah dan gempurlah mereka”. Turunnya ayat ini (Surat Al-Anfal ayat 58) sebagai izin kepada Rasulullah SAW untuk menggempur orang-orang yang mengkhianati perdamaian.

Al-Anfal ayat 55

Gambar
  “Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman”. (Al-Anfal : 55) Diriwayatkan oleh Abus-Syeikh yang bersumber dari Sa’id bin Jubair : bahwa turunnya ayat ini (Surat Al-Anfal ayat 55) berkenaan dengan enam sukuk aum Yahudi yang sangat kufur, diantaranya Ibnu Tabut.